PESSEL, RELASIPUBLIK – Kuat dugaan, telah terjadi penyimpangan pelaksanaan proyek di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pesisir Selatan. Hal tersebut terjadi pada pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi DI. Sarasah Sungai Tawa, yang berbeda di Nagari Setara Nanggalo, Kec. koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) .
Selain tidak memasang Plang Proyek, pembangunan yang didanai oleh Pemerintah atas partisipasi masyarakat dalam membayar pajak itu, terlihat memakai batu disekitar lokasi pekerjaan serta batu bekas reruntuhan pembangunan yang dilaksanakan oleh BWS Sumatera V, pada tahun 2017 lalu .
Ironisnya, mayoritas batu digunakan terindikasi rapuh dan disinyalir tidak memiliki izin galian c, tentunya bertentangan dengan dokumen atau dukungan kuari yang dilampirkan pada saat mengikuti lelang di Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Pesisir Selatan.
Aroma penyimpangan tersebut nyaris merambah ke seluruh penjuru, banyak masyarakat mengkuatirkan kwalitas pekerjaan. Bila tetap dibiarkan maka tidak akan lama, pekerjaan tersebut bakal runtuh kembali. Seperti yang dikatakan Wali Nagari Setara Nanggalo, Suhaimi saat dikonfirmasi terkait proyek irigasi tersebut baru-baru ini .
Suhaimi juga menyebutkan telah menyampaikan persoalan tersebut kepada Dinas terkait melalui pengawas pekerjaan tentang kelayakan material yang dipakai . Bila tak direspon, dalam waktu dekat ini dia akan mengirimkan surat secara resmi kepada Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pesisir Selatan .
Hingga berita ini ditayangkan, PPATK Dinas PSDA Pessel, Nazirwan ketika dikonfirmasi, Jumat (20/08/2021) belum berhasil dijumpai, namun Sekretaris PSDA setempat, Sukma Roni berjanji akan menyampaikan persoalan tersebut dan bakal memberitahu kesempatan Nusirwan untuk dikonfirmasi ulang . Sekaligus tentang kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI.Lumpo I Kecamatan IV Jurai yang dilaksanakan oleh PT. Kamala Unida . (Rusdi Chandra)
