DaerahKota PadangPariwaraTERBARU

DPRD Sumbar Tidak Takut Keterbukaan

217
×

DPRD Sumbar Tidak Takut Keterbukaan

Sebarkan artikel ini

Keterbukaan sebuah keniscayaan, bukan cuma selogan, sehingga tidak perlu merasa takut atau gamang untuk terbuka.

Berkaitan dengan hal itu, Sekwan DPRD Sumbar tidak gamang untuk buka-bukaan soal pengelolaan informasi publik di OPD dipimpinnya, pada presentaai Monev KI Sumbar menuju Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021, Kamis 25 November 2021.

Sekwan DPRD Sumbar Raflis, yang termasuk birokrat senior di Penprov Sumbar mampu mengelaborasi pengelolaan informasi publik.

“Menciptakan sistem digital dalam pengelolaan informasi publik menjadi keniscayaan di DPRD Sumbar, tak ada masalah soal pengelolaan informasi publik di DPRD Sumbar,” ujar Raflis penuh keyakinan.

Sedangkan Khairul Jasmi dalam penggaliannya mempertanyakan resiko bagi badan publik membuka informasi publik dan juga menanyakan soal followers media sesual resmi badan publik.

Sedangkan Asrinaldi lebih menitik beratkan kapasitas SDM yang mengelola PPID, Arif mendalami soal mengelola counter isu yang mendiskriditkan badan publik.

Sementara Adrian Tuswandi lebih mengarahkan soal inovasi terkair permintaan informasi publik.

“Adakah yang bisa bapak ibu meyakinkan, kami tentang manajemen informasi publik, sehingga badan publik bapak ibu tidak diragukan mendapatkan prediket informatif,” ujar Adrian.

Pertanyaan panelis yang merupakan ahli dibidang masing-masing tersebut, dijawab lugas dan tegas oleh Raflis, dengan mengatakan, tidak pernah gamang dan takut untuk terbuka, karena itu merupakan hak masyarakat untuk tau.

“Kami di DPRD Sumbar tidak pernah takut untuk terbuka, dan kami sudah menyiapkan ahli untuk hal tersebut, karena informasi itu milik semua orang, termasuk masyarakat,” tegas Raflis.

Dia juga menambahkan, berbagai program untuk keterbukaan sudah dilakukan DPRD Sumbar, dan paling mudah untuk meng-akses-nya.

“Kami sudah buat berbagai program yang bisa diakses kapan saja dan siapa saja, dalam setiap saat, karena itu penting untuk keterbukaan, baik dalam penggunaan anggaran maupun kegiatan lainnya yang berasal dari keuangan negara,” urainya lagi.

Dalam presentasi keterbukaan tersebut, Raflis tampak percaya diri dan tidak merasa cemas, karena apa yang disampaikannya memang kenyataan, bukan opini semata.

Bahkan Raflis dengan tegas menyatakan, segera menindak stafnya yang tidak memberikn Keterangan pada mayarakat dengan benar, karena semua harus melayani dengan baik.

 

“Terbuka itu wajib, pelayanan publik juga harus optimal, kita akan melayani sesuai kapasitas yang ada, dengan motto Anda sopan, kami segan, butuh informasi akan kami beri,” tutup Raflis dengan tegas.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *