AROSUKA, RELASIPUBLIK – Dalam menghadapi pelaksanaan pilkada serentak nanti, netralitas ASN diperlukan dalam mewujudkan pilkada yang aman, damai dan nyaman. Memang cukup sulit untuk mewujudkan sikap netralitas bagi para ASN, tapi setidaknya harus mampu meminimalisir ketidaknetralan ataupun keberpihakan. Jika ada ASN yang berpihak terang-terangan menandakan ketidakyakinan terhadap kemampuan dan potensi diri pribadi.
Hal ini dijelaskan bupati Solok Gusmal diruang Solok Nan Indah, kamis (22/10) dalam acara Sosialisasi netralitas ASN kabupaten Solok untuk menghadapi pilkada serentak nanti, ” sanksi terhadap ASN yang melanggar pada pelaksanaan pilkada tahun ini lebih keras dibanding pilkada tahun-tahun sebelumnya, “kata Gusmal.
Gusmal berharap Satgas dari bawaslu juga terus melakukan monitoring serta pengawasan yang maksimal hingga tingkat nagari, “mari kita saling memahami jika diantara kita ada keberpihakan, namun demikian ASN tidak boleh mendeklarasikan diri atas dukungan terhadap salah seorang calon kepala daerah, “sebut Gusmal
Komisioner Bawaslu Andri Junaidi, MH
juga mengatakan bahwa Indikasi keterlibatan ASN terhadap keberpihakan pada calon tertentu hingga saat ini sudah cukup tinggi dan berkemungkinan masih akan terus meningkat. Sedangkan untuk indikasi kerawanan pemilu sudah dilakukan kajian oleh KPU dan Bawaslu jauh-jauh hari demi meminimalisir kemungkinan buruk yang akan terjadi dalam pelaksanaan pilkada
Bupati Solok Gusmal dan komisioner bawaslu kabupaten Solok berpesan agar ASN lebih berhati-hati dalam masa kampanye ini, serta dalam penggunaan sosial media.*(Ali/hms)
