Berita UtamaKabupaten Pesisir SelatanTERBARU

Pesisir Selatan Catat Produksi Gabah Tinggi, Surplus Beras 51.150 Ton Tahun 2023

279
×

Pesisir Selatan Catat Produksi Gabah Tinggi, Surplus Beras 51.150 Ton Tahun 2023

Sebarkan artikel ini
Lanching kerjasama multi pihak dibuka oleh Bupati Pesisir Selatan yang diwakili oleh Sekda Pessel, Mawardi Roska. Dengan sejumlah narasumber disamping Kadis Pertanian, juga Kepala Bappeda, Hadi Susilo, Sahli Bappenas, Ganjang Amirullah. (Foto dok kominfo )

PAINAN, RELASI PUBLIK – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Mardianto, S.Hut, M.H., mengumumkan bahwa produksi gabah tahun 2023 mencapai 197.166 ton, memberikan surplus beras sebesar 51.150 ton untuk daerah tersebut.

“Alhamdulillah, dengan produksi sebesar itu, kebutuhan beras 516.000 jiwa penduduk Pessel dapat terpenuhi, bahkan kita memiliki surplus,” ujar Mardianto saat menjadi narasumber pada acara Launching Kerjasama Multi Pihak di Aula Bapedalitbang, Sago, (22/01).

Mardianto menjelaskan bahwa hasil olahan gabah menjadi beras menghasilkan sekitar 60%. “Secara sederhana, produksi gabah 197.166 ton, setelah diolah menjadi beras, menghasilkan 118.300 ton beras. Sementara kebutuhan beras perkapita adalah 130 kg per tahun,” tambahnya.

Dia menyampaikan bahwa capaian produksi gabah tahun 2023 dapat ditingkatkan melalui sejumlah program, termasuk program bantuan bibit Inbrida sebanyak 375 ton, yang mampu memenuhi kebutuhan untuk 15.000 hektar.

Selain itu, optimasi peran penyuluh pertanian juga menjadi faktor pendukung dalam peningkatan produktivitas pertanian.

Launching kerjasama multi pihak ini dibuka oleh Bupati Pesisir Selatan yang diwakili oleh Sekda Pessel, Mawardi Roska, dan melibatkan sejumlah narasumber, termasuk Kadis Pertanian, Kepala Bappeda Hadi Susilo, dan Sahli Bappenas Ganjang Amirullah.

Tema kerjasama ini adalah “Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat melalui Pertanian Berkelanjutan Berbasis Iklim yang Inklusif,” diikuti oleh OPD Provinsi Sumatera Barat, OPD kabupaten/kota se-Sumatera Barat, OPD Pesisir Selatan, dan pemangku kepentingan lainnya, seperti Walinagari, LSM, dan para pemerhati pertanian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *