BeritaNasional

Rahmat Saleh Dalam Peringatan Hari Tani Nasional Tegaskan Pembangunan Pertanian di Sumbar Melalui Sistem Hilirisasi

21
×

Rahmat Saleh Dalam Peringatan Hari Tani Nasional Tegaskan Pembangunan Pertanian di Sumbar Melalui Sistem Hilirisasi

Sebarkan artikel ini

Jakarta,relasipublik – Peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan arah pembangunan pertanian di Sumatera Barat melalui percepatan hilirisasi.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh di Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Rahmat menekankan, strategi ini harus segera dipacu agar memberikan keuntungan nyata bagi petani, khususnya dari komoditas unggulan seperti gambir.

Menurut Rahmat, potensi gambir Sumatera Barat bukanlah sekadar klaim, melainkan kenyataan ekonomi yang mampu mengubah struktur pendapatan petani bila didukung kebijakan, investasi, serta tata niaga yang lebih terukur.

“Sumatera Barat punya keunggulan komparatif, iklim, budaya tanam, dan rantai pasok yang sudah terbentuk. Namun kita masih menjual sebagian besar gambir dalam bentuk mentah, hilirisasi adalah kunci agar nilai tambah tetap berada di tangan petani dan pelaku ekonomi lokal,” ujarnya.

Indonesia diketahui menguasai pangsa besar ekspor gambir dunia, dengan Sumatera Barat secara konsisten menjadi penyumbang terbesar.

Berbagai laporan memperlihatkan sekitar 80 persen kebutuhan pasar gambir dunia bersumber dari daerah ini.

“Kondisi ini menempatkan Sumbar pada posisi strategis jika terjadi transformasi dari ekspor bahan mentah ke produk hilir yang memiliki nilai tambah tinggi, seperti ekstrak untuk farmasi, kosmetik, dan industri pewarna,” katanya.

Dalam pandangannya, ada beberapa langkah nyata yang mesti dijalankan.

Pertama, studi kelayakan dan insentif pembangunan pabrik pengolahan gambir di Sumbar perlu diprioritaskan agar rantai nilai tidak berhenti pada tahap bahan baku.

Kedua, penguatan peran penyuluh pertanian dan akses pembiayaan mikro untuk kelompok tani agar mutu produk terjaga dan pasokan berkesinambungan.

Ketiga, sinkronisasi regulasi pusat dan daerah agar perizinan usaha, fasilitas logistik, serta akses ekspor tidak terganjal birokrasi berlapis.

“Kalau investasi datang tapi rantai pasoknya rapuh, investor akan pergi. Kita perlu garansi pasar, kepastian pasokan, dan kemudahan perizinan,” tegasnya.

Pernyataan itu selaras dengan sikap Kementerian Pertanian yang beberapa waktu lalu menyebut percepatan hilirisasi gambir sebagai salah satu prioritas nasional dan bahkan membuka peluang dukungan dari pusat.

Data terbaru menunjukkan lonjakan produksi gambir di sejumlah wilayah Sumbar pada periode 2024–2025, dengan total produksi mencapai puluhan ribu ton per tahun.

Hal ini memperkuat alasan bahwa hilirisasi tidak bisa lagi hanya menjadi wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk mengamankan nilai tambah di daerah.

Rahmat menyebut program Sumbar Cerdas Bertani yang ia gagas, sebagai upaya menyatukan pendidikan pertanian, pelatihan teknis bagi petani muda, serta pendampingan bisnis sehingga generasi baru petani siap mengelola fasilitas hilir.

“Kita tidak boleh cuma berbangga sebagai pemasok bahan mentah. Pendidikan, teknologi, dan akses pasar harus berjalan beriringan,” katanya.

Selain gambir, Sumatera Barat masih memiliki komoditas unggulan lain seperti jagung, kopi, dan padi.

Semua itu, menurutnya, harus diarahkan pada pola pembangunan yang berkelanjutan.

Ia menekankan, peringatan Hari Tani tidak boleh hanya menjadi seremoni tahunan, melainkan titik awal kebijakan yang berpihak pada petani.

Rahmat menegaskan komitmennya di Komisi IV untuk mendorong alokasi anggaran, peraturan yang mendukung industri hilir, serta skema pembiayaan yang menyatukan pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha lokal.

“Kita punya komoditas unggulan, tugas kita sekarang memastikan nilai itu dirasakan langsung oleh petani dan masyarakat Sumbar, bukan hanya laporan ekspor,” pungkasnya.

Apabila kebijakan, investasi hilir, dan pemberdayaan petani mampu berjalan beriringan, maka Hari Tani Nasional 2025 bisa dikenang sebagai awal transformasi pertanian Sumbar menuju nilai tambah yang lebih besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *