Padang,relasipublik – Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah Kota Padang dan Sumatera Barat sempat melumpuhkan jaringan pelayanan air minum akibat terputusnya aliran air baku, tertimbunnya akses intake, hingga rusaknya pipa distribusi. Namun berkat kolaborasi cepat lintas lembaga, pemulihan layanan air bersih dapat berlangsung lebih singkat dari perkiraan.
Direksi Perumda Air Minum Kota Padang melalui Kasubag Humas, Adhie Zein, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang bahu-membahu membantu percepatan pemulihan layanan bagi ratusan ribu warga.
Dukungan krusial datang dari Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera yang mengerahkan alat berat untuk membersihkan dan menormalisasi intake Kampung Koto, membuka akses menuju intake Palukahan, serta membantu penanganan kerusakan jaringan air baku. Peran serupa juga diberikan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPBPK) Sumatera Barat di bawah Kementerian PUPR yang turut menurunkan alat berat dan memantau langsung kondisi lapangan.
Sinergi BWS V Sumatera dan BPBPK juga diwujudkan melalui bantuan pipa sepanjang ±1.500 meter yang menjadi penunjang utama percepatan pemulihan sumber air baku. “Bantuan ini sangat menentukan kembalinya suplai air bersih ke wilayah terdampak,” ujar Adhie.
Selama masa darurat, pendistribusian air bersih kepada masyarakat juga didukung armada mobil tangki dari berbagai instansi, di antaranya DAMKAR, PMI, Kementerian PUPR, BNPB, BPBD, PU Provinsi Sumatera Barat, dan PU Kota Padang.
Selain dukungan teknis, sejumlah tokoh publik, lembaga, dan komunitas turut memberikan bantuan moril dan logistik, termasuk anggota DPR RI dan DPRD, organisasi kemanusiaan, dunia usaha, serta komunitas alumni.
Direksi Perumda Air Minum Kota Padang menegaskan bahwa pemulihan ini menjadi bukti kuatnya solidaritas di Sumatera Barat. “Kami tidak sendiri. Pemulihan layanan air bersih ini terwujud berkat kerja bersama dan sinergi semua pihak,” tutup Adhie Zein.
