SAWAHLUNTO,RELASIPUBLIK — Walikota Sawahlunto Deri Asta, SH, menyampaikan bahwa Kota Sawahlunto sebagai kota wisata yang bermotto “Kota Wisata Tambang Berbudaya”, sangat perlu branding untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, Pemko Sawahlunto tengah mempersiapkan Sawahlunto menjadi Kota Wisata yang Amam Covid-19.
“Sejak 2019 Kota Sawahlunto ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia, tepatnya untuk Tambang Batubara Ombilin,” jelas Wako Deri saat silaturahmi dengan anggota Jaringan Pemred Sumbar (JPS), Sabtu (10/7/2021) di pendopo rumah dinas Walikota Sawahlunto.
Dikatakan Deri, Banyak faktor yang menjadikan kota Sawahlunto sebagai Kota Warisan Budaya Dunia. Salah satunya adalah tambang batubara yang berkelas dunia. Belum lagi situs budaya, dimana Kota Tua Sawahlunto juga jadi heritage, serta adanya kereta api, serta peninggalan budaya dalam bentuk gedung-gedung gudang ransum semasa penjajahan.
“Nah, inilah yang melengkapi label Kota Warisan Budaya, karena di Sawahlunto tak hanya peninggalan budaya berupa gedung dan tambang, tapi juga wisata alam yang sudah dikemas dengan baik,” ungkap Deri dalam diskusi yang dipandu oleh Wiza Andrita, Kabag Humas Setdako Sawahlunto,
Referensi sebagai Kota Warisan Budaya Dunia, lanjut Wako Deri, tak hanya karena tambang saja, tapi juga sektor wisatanya.
“Karena itu kita di Pemerintah Kota Sawahlunto selalu berbenah, menjaga kelestarian situs budaya dan objek wisata agar wisatawan nyaman berkunjung ke Sawahlunto,” kata Wako Deri.
Wako Deri Asta menyadari, untuk membranding sebagai Kota Wisata, butuh waktu yang panjang. Di sisi lain, kenyamanan wisatawan yang berkunjung, juga harus menjadi perhatian khusus sehingga wisatawan bisa betah berlama-lama di kota ini.
“Inilah yang tengah dan selalu kita siapkan. Bahkan kita juga akan menjadikan Kota Sawahlunto sebagai Wisata Aman Covid-19. Ini yang sedang kita genjot,” terang Wako Deri Asta.
Karena itu, untuk menjaga profesionalitas dalam pengelolaan objek wisata, maka Pemko Sawahlunto menjalin kerjasama dengan pihak ketiga.
“Kerjasama dengan pihak ketiga ini kita lakukan, agar pengelolaan kepariwisataan di Sawahlunto bisa lebih profesional,” pungkas Deri. (ms/ald)