SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK -Pemerintah Kota Sawahlunto memberikan bantuan sosial tidak terencana kepada masyarakat yang rumahnya terdampak bencana tanah longsor. Wako Deri Asta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyerahkan bantuan tersebut dengan turun langsung meninjau ke masing – masing lokasi, pada Selasa 15/6 kemarin.
Ada 12 buah rumah masyarakat terdampak tanah longsor yang ditinjau dan diberikan bantuan, di mana semua rumah tersebut terletak di Kecamatan Barangin. Rencananya, untuk rumah terdampak longsor di Kecamatan Silungkang dan Kecamatan Talawi akan menyusul diserahkan dalam waktu dekat ini.
Dalam penyerahan bantuan tersebut, Walikota.Sawahlunto.Deri.Asta menyampaikan, bantuan ini merupakan peran serta Pemko Sawahlunto dalam meringankan beban warga yang terdampak bencana. Selain dari Pemko, dari pemerintah desa atau kelurahan setempat juga diarahkan untuk membantu.
“Ada 12 buah rumah terdampak yang kita kunjungi, langsung kita serahkan bantuan berupa uang dengan jumlah bervariasi, sesuai hasil survei dari OPD terkait. Totalnya kita hari ini telah menyerahkan bantuan sosial tidak terencana kepada warga terdampak longsor ini yaitu sebesar Rp. 17.600.000,- (tujuh belas juta enam ratus ribu rupiah),” kata Deri Asta.
Ditambahkan Deri Asta, Pemko Sawahlunto dalam memberikan bantuan untuk warga terdampak bencana alam ini juga berkolaborasi dengan BAZNas Kota Sawahlunto. Yakni untuk membantu rumah terdampak longsor milik Jusmaniar di Dusun Ladang Laweh, Desa Talago Gunuang Kecamatan Barangin.
“Untuk rumah ibu Jusmaniar, karena kondisinya sudah tidak bisa lagi dibangun di tempat yang sama sehingga harus dibangun di tempat yang baru. Maka tentu membutuhkan biaya yang lebih besar, sementara ibu Jusmaniar ini termasuk warga kita yang kurang mampu, maka itu kita berkolaborasi bersama BAZNas. BAZNas turut membantu, hari ini langsung bersama kita menyerahkan bantuan. Besar bantuan yang diserahkan Rp. 10 juta,” sebut Deri Asta.
Sementara itu Kepala Bidang Rehab dan Rekon BPBD Sawahlunto, Tri Darma Satria dalam.laporannya mengatakan bahwa 12 rumah yang diberikan bantuan tadi itu adalah ; 2 rumah di Dusun Pasar Hilir dan 1 rumah di Dusun Pasar Mudiak (Desa Lumindai). Kemudian 1 rumah di Sumur Waru Kelurahan Durian II, setelah itu 1 rumah di Dusun Ladang Laweh Desa Talago Gunuang.
“Di Kelurahan Lubang Panjang ada 2 rumah. Kemudian 5 rumah di Kelurahan Saringan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Sawahlunto Deri Asta mengingatkan bahwa dengan kondisi topografi Sawahlunto yang kemiringan tanah sangat tinggi sehingga perlu menjadi evaluasi OPD terkait, Pemerintah Desa/Kelurahan, sampai pada masyarakat pemilik rumah. Artinya kata Walikota Deri Asta, menyikapi kondisi itu maka harus jelas langkah – langkah antisipasi untuk mencegah agar rumah tidak terdampak longsor.
“Sudah jelas bahwa potensi terdampak longsor itu besar bagi kita, karena memang kemiringan tanah sangat tinggi. Oleh sebab itu, kita mengingatkan dan mengajak untuk mengaktifkan kembali gotong royong untuk membuat atau memperbaiki saluran air. Riol – riol yang telah ada itu tolong diaktifkan kembali, kalau butuh riol tapi belum ada tolong dibuat riol,” kata Deri Asta.
Kemudian untuk masyarakat, Walikota Deri Asta menyampaikan bahwa salah satu langkah antisipasi yang bagus dalam meminimalisir dampak tanah longsor adalah dengan memasang talang air pada atap rumah.
“Intinya, mari kita bersama – sama memastikan tidak ada aliran air yang tersumbat di rumah atau pun di lingkungan sekitar kita. Pemicu tanah longsor paling besar adalah adanya saluran air yang tersumbat ini. Maka itu, sekali lagi kita ajak dan himbau untuk membersihkan saluran air ini,” pungkasnya. (Jun)