Berita UtamaKota SawahluntoTERBARU

Komitmen Nyata Pemko Sawahlunto Bersama TP – PKK dan GOW Dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, SILO dan SALON Dilaunching

217
×

Komitmen Nyata Pemko Sawahlunto Bersama TP – PKK dan GOW Dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, SILO dan SALON Dilaunching

Sebarkan artikel ini

SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK -Sekolah Istri Teladan Sawahlunto (SILO) dan Serasehan Calon Pengantin (SALON), 2 program kolaborasi Pemko Sawahlunto dengan TP – PKK serta GOW Kota Sawahlunto yang bertujuan untuk pemberdayaan keluarga, diluncurkan secara resmi pada Sabtu 26 Juni 2021 kemaren oleh Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Rohika Kurniadi Sari, di Hall Ombilin.

Sekolah Istri Teladan Sawahlunto (SILO), seperti yang dilaporkan oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PMD – PPA), Efriyanto, adalah program pendidikan dan pelatihan bagi para wanita di Sawahlunto yang telah menikah. Dalam pendidikan dan pelatihan itu, mereka akan diedukasi bagaimana mendampingi suami dengan baik, menjaga dan mengelola rumah tangga, sampai mengasuh dan merawat anak – anak.

“SILO ini nanti akan kita laksanakan di seluruh desa dan kelurahan. Sementara untuk permulaan saat ini kita laksanakan di 8 desa. Setiap desa itu ada 20 orang perwakilan yang mengikuti, para perwakilan setiap desa ini kita dampingi dengan 2 orang motivator/fasilitator,” kata Efriyanto, dalam peluncuran (launching) SILO dan SALON, Sabtu 26/6 kemarin. di Hall Ombilin.

Dijelaskan. Efriyanto, persyaratan untuk dapat menjadi peserta SILO ini adalah wanita yang sudah menikah dan maksimal batas usia yakni 45 tahun. Kemudian juga sudah memiliki anak yang usia anak tersebut maksimal 18 tahun.

“Yang pasti, untuk mengikuti kegiatan SALON ini harus dengan persetujuan dan izin dari suami peserta yang bersangkutan,” katanya..

Sementara itu Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Sawahlunto, Ny. Neldaswenti Zohirin Sayuti menyampaikan, kegiatan ini tidak memungut biaya kepada para peserta alias  gratis.

“Ini kegiatannya gratis. Malahan nanti kalau sudah tamat/wisuda, pesertanya akan kita berikan penggantian uang transportasi. Itu dianggarkan melalui Pemerintah Desa (Pemdes) masing – masing, diserahkan saat wisuda atau kegiatan pembelajaran sudah selesai,” sebutnya.

Kegiatan SILO itu, dituturkan Ny. Neldaswenti Zohirin Sayuti, dilaksanakan dalam bentuk pertemuan sebanyak 17 kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam.

“Pertemuan untuk kegiatan SILO ini, dilaksanakan sekali seminggu,” ujar Ny. Neldaswenti Zohirin Sayuti.

Kegiatan SILO ini, disampaikan oleh Ketua TP – PKK Kota Sawahlunto, Ny. Meyvita Deri Asta, merupakan wujud perhatian perhatian dan dukungan Pemko bersama TP – PKK dalam mengoptimalkan peran strategis dari para ibu dalam pembangunan.

“Harus kita sadari bersama, bahwa kelanjutan pembangunan Kota Sawahlunto itu turut dipegang oleh ibu – ibu. Maka, memberdayakan ibu – ibu juga merupakan  langkah dalam menjaga kelanjutan pembangunan kota ini,” kata Ny. Meyvita Deri Asta.

Lebih lanjut disampaikan Ny. Meyvita , dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu – ibu dalam mendampingi suami dengan baik, menjaga dan mengelola rumah tangga, sampai mengasuh dan merawat anak – anak, itu akan berdampak besar terhadap lingkungan, sampai kemudian pada kota, bangsa dan negara.

Kegiatan SILO dan SALON ini mendapat dukungan penuh dari Pemko Sawahlunto, disampaikan Walikota Deri Asta kegiatan ini termasuk penjabaran dari visi dan misi Pemko Sawahlunto.

“Dalam membentuk ketahanan keluarga yang tangguh, kemudian pengasuhan yang berkualitas bagi anak, dalam melahirkan generasi emas yang cerdas, unggul dan berakhlaq mulai. Tujuan ini akan kita capai melalui langkah – langkah, salah satunya SILO dan SALON ini,” ujar Walikota Deri Asta.

Program ini, kata Walikota Deri Asta, telah disinergikan dengan Pemerintah Desa, sehingga semakin optimal daya jangkau dan manfaat yang bisa didapatkan. Tidak menutup kemungkinan juga bisa disinergikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *