PADANGPANJANG,RELASIPUBLIK–Perpustakaan bukan hanya sebagai pusat informasi, tetapi juga dapat mengambil peran penting dalam meningkatkan literasi. Keberadaan Bunda Literasi, harus mengambil peran, dengan hadir di tengah-tengah masyarakat.
Demikian disampaikan Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano saat membuka kegiatan Sosialisasi Peranan Bunda Literasi yang diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Padang Panjang, Senin (20/9).
“Literasi bukan hanya tentang baca, tulis, dan pendidikan formal. Namun segala hal yang mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan kita. Perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat, menyediakan informasi dan fasilitas belajar yang berperan penting mendorong peningkatan literasi masyarakat,” katanya.
Berbicara tentang peranan, Fadly mengatakan, peranan itu kunci pertamanya hadir. Sebagai bunda literasi, hal pertama esensi dari tugasnya adalah hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada di sekitarnya.
“Kehadiran tidak melulu tentang memberikan fasilitas. Tetapi kehadiran kita kadang-kadang untuk membuat sebuah dorongan kepada rekan-rekan kita yang berjuang di TBM. Saya minta kepada bunda literasi, baik di tingkat kelurahan, kecamatan maupun kota, dapat hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya di TBM yang ada di wilayah kerja, masing-masing” ujar Fadly.
Fadly berharap, bunda literasi kecamatan atau kelurahan dapat men-sosialisasi-kan budaya literasi kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk akselerasi pencapaian pembangunan pengembangan budaya baca di Kota Padang Panjang.
“Melalui peran bunda literasi yang hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya TBM, diharapkan proses sosialisasi budaya literasi akan cepat menyentuh kalangan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Bunda Literasi Kota Padang Panjang, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP mengungkapkan, literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis. Literasi itu adalah suatu pendalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek.
“Dengan adanya budaya literasi yang tinggi, kita harapkan bisa menghasilkan generasi berkualitas yang akan menopang pembangunan Indonesia. Oleh sebab itu, penting sekali budaya literasi kita tingkatkan dan mulai dikembangkan dalam lingkungan keluarga,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Dokter Dian, kegiatan sosialisasi ini diadakan sebagai salah satu bentuk upaya kita mengoptimalkan peranan bunda literasi kecamatan dan kelurahan se-Kota Padang Panjang, untuk meningkatkan literasi, baik itu di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
“Dengan begitu, kita harapkan dapat menghasilkan generasi yang literal, generasi yang berkarakter, serta mampu mewujudkan keunggulan daerah,” harap Dian.
Ketua Pelaksana, Dra. Tuti Abdul Rajab, MM menjelaskan, kegiatan ini sebagai pengembangan literasi berbasis inklusi sosial. Akan berlangsung selama dua hari ke depan dengan menghadirkan para peserta dari bunda literasi kecamatan dan kelurahan dengan mengikutsertakan satu kader atau pengelola perpustakaan pada masing masing kecamatan dan kelurahan.
“Guna menghindari kerumunan, sistemnya kami bagi menjadi dua sesi. Untuk hari ini peserta yang mengikuti sosialisasi dari Kecamatan Padang Panjang Barat. Besok, Selasa (21/9) dari Kecamatan Padang Panjang Timur. Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber di antaranya Bunda Literasi Kota Padang Panjang dan pegiat literasi, Yusrizal KW,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan akta notaris pendirian perkumpulan untuk empat TBM. Yaitu TBM Gumala Kreatif, TBM Makrame Kreatif Mandiri, TBM Pondok Biru Saiyo dan TBM Sahabat Bukit Tui. (r***i)