DHARMASRAYA, RELASIPUBLIK – Warga dari tiga kecamatan yang ada, yakni warga Kecamatan Timpeh, Kecamatam Padang Laweh dan Kecamatan Sitiung tumpah ruah di Jembatan Pulai, untuk menyaksikan peresmian jembatan yang diidam-idamkannya yaitu memiliki jembatan yang layak dan kokoh. Pembangunan Jembatan Pulai terwujud pasca kedatangan Presiden Joko Widodo ke Dharmasraya pada Fenruari 2018 lalu. Atas diskresi presiden, Kementeian PUPR langsung mengucurkan anggaran senilai Rp 65 milyar untuk membangun jembatan rangka baja di Pulai.
Saat ini, pembangunan Jembatan Pulai boleh dikatakan sudah selesai. Pembangunan hanya tinggal finishing saja. Pemerintah Kabupaten Dharmasraya bersama masyarakat menggelar acara syukuran atas nikmat pembangunan jembatan baru, (21/09). Ribuan warga hadir. Menteri PUPR, Muhammad Basuki Hadi Mulyono pun turut hadir dan menyaksikan langsung acara syukuran melalui video conference dari ruang kerjanya di Gedung Kementerian PUPR di Jakarta.
“Terimakasih Pak Presiden, terimakasih Pak Menteri, sudah mewujudkan impian kami untuk membagun jembatan pulai. Kehadiran jembatan ini telah diimpikan masyarakat sejak puluhan tahun lalu, dan Alhamdulillah sekarang sudah terwujud,” ujar bupati di hadapan Menteri PUPR melalui Video Conference.
Menurut Bupati, peran jembatan pulai sangat vital. Disamping menjadi penghubung tiga kecamatan Jembatan Pulai juga menjadi penghubung Dharmasraya ke Provinsi Riau. Untuk itu, guna pengembangan daerah ke depan, Bupati juga melobi Menteri PUPR untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Pulai ini dengan membangun akses jalan menuju tol Trans Sumatera. Bupati meyakini, jika pembangunan akses itu terwujud, maka ini akan memberikan dampak besar bagi perekonomian masyatakat ke depan.
“Ada sekitar 60 kilometer dari sini Pak Menteri. Kami ingin ke depan Dharmasraya bisa lebih berkembang lagi,” pinta bupati kepada Menteri.
Tidak hanya itu, Bupati juga meminta kepada Menteri PUPR untuk membantu pembangunan pagar dan taman untuk Masjid Agung Dharmasraya. Serta melanjutkan pembangunan pembangunan jalur dua di Dharmasraya. “Dharmasraya ini dilintasi jalan nasional sepanjang 64 kilometer Pak Menteri. 20 kilometer saja dikasih jalur dua, Dharmasraya sudah seperti kota. Kalau dapat ini dilanjutkan lagi Pak Menteri,” harap bupati.
Harapan Bupati disambut baik Menteri PUPR, Basuki. Ia bahkan langsung meminta Dirjen terkait untuk memprogramkan apa yang diminta Bupati Sutan Riska, di tahun 2021. Basuki mengapresiasi kepemimpinan Bupati Sutan Riska yang terus berupaya menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. Dan Kementerian PUPR, kata Basuki. akan selalu siap mendukung itu.
“Jadi kepada Dirjen dan Satker terkait, ini tolong diprogramkan di tahun 2021, untuk pembangunan pagar dan taman Masjid Agung Dharmasraya. Juga kepada Balai Jalan, untuk akses dari Dharmasraya menuju tol di Pekanbaru, tolong di cek. Programkan secara bertahap. Supaya tol tersambung dengan Dharmasraya. Ini sesuai dengan keinginan presiden, setelah dibangun tol, harus dihubungkan dengan kawasan-kawasan produktif,” ujar Basuki.
Termasuk juga kelanjutan pembangunan jalan dua jalur, Menteri PUPR juga meminta Dirjen terkait untuk memprogramkan di tahun 2021. “Jika memang sangat dibutuhkan dan dapat menjadi daya ungkit bagi pengembangan ekonomi di Dharmasraya, programkan. Saya yakin, dengan kepemimpinan Bupati Sutan Riska ini bisa terwujud dengan baik,” ungkap Basuki.
Basuki berpesan kepada masyarakat, agar setiap prasarana yang telah dibangun dapat dipelihara dan dikelola dengan baik, agar umur pemanfataannya bisa lebih panjang. “Saya juga berterimakasih atas kerjasama yang terjalin dengan semua pihak di Dharmasraya selama ini, sehingga pembangunam infrastruktur dapat diselesaikan dengan baik,” tandasnya.
Adapun, pada kesempatan itu, Menteri PUPR juga meresmikan 9 item pembangunan infrastruktur lainnya di Kabupaten Dharmasraya. Yakni jembatan cable stayed Sungai Dareh, pelebaran jalan nasional di Pulau Punjung dan Kotobaru, Embung Padang Roco dan Sungai Duo, Pengaman Tebing Sungai Batang Piruko, 13 paket Pamsimas, 3 unit IPAL (Jorong Koto Harjo, Jorong Jaya Mulya, Jorong Sungai Kalang I), Rusunawa dengan total 112 unit hunian (Pulau Punjung dan Sungai Rumbai), 52 unit Rusus, dan 1.505 unit BSPS, yang total anggaran kesemuanya mencapai Rp 227 milyar.(tmc/jp)