PESSEL RELASIPUBLIK – Sebuah jembatan semi permanen menuju kawasan objek wisata di Nagari Salido Saribulan, Kecamatan IV Jurai telah lapuk dan berlobang.
Berdasarkan pantauan dilapangan, Sabtu (4/12) pada sisi kiri dan kanan jembatan, terlihat rusak karena papan yang menjadi lantainya rata-rata sudah lapuk.
Begitu pun dengan bagian lantai jembatan pada bagian tengah yang biasa dilalui masyarakat, ditemukan berlobang dan sabagian ditambal dengan papan bekas.
Syarijon salah seorang warga Nagari Salido Saribulan mengatakan saat ini nagarinya sedang populer dengan sebuah objek wisata jembatan pelangi.
Kawasan itu menjadi viral setelah banyak diupload di media sosial dan beragam pemberitaan tentang keindahan destinasi wisata di nagarinya yang bernilai sejarah.
Disana, terdapat terowongan peninggalan Belanda yang dimanfaatkan juga untuk atraksi ‘Basianyuik’ oleh pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata.
Oleh sebab itu, perbaikan jembatan yang rusak menjadi penting untuk menjaga keselamatan pengunjung. Menurutnya, jika tidak segera diperbaiki, maka dikhawatir akan menimbulkan korban kecelakaan.
“Kalau bisa secepatnya diperbaiki, sebab sudah mengancam keselamatan masyarakat dan pengunjung yang ingin pergi berwisata ke nagari kami,” jelas Syafrijon.
Kalau ingin diperbaiki, Syafrijon meminta agar lantai jembatan tersebut tidak lagi menggunakan papan, tetapi menggunakan plat besi agar bisa tahan lebih lama.
“Kalau lantainya masih papan juga, kita yakin tidak akan bertahan lama. Karena di sekitar jembatan itu ada embun air yang akan membasahi papan dan itu bisa mempercepat lapuknya papan,” tuturnya.
Terpisah, Plt Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pesisir Selatan, Syariwan mengatakan jembatan lapuk yang berada di Nagari Salido Saribulan juga menjadi perhatian pemerintah daerah.
Pada tahun 2022 mendatang, jembatan itu akan direhab. “Insyaalaah, nanti kita lakukan perawatan untuk lantainya” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (5/12).
Meski demikian, Syariwan mengakui perawatan lantai jembatan masih akan menggunakan papan atau hanya menyisip pada bagian yang rusak parah.
“Lantainya masih papan. Kita sisip saja dulu karena banyak jembatan lain yang lebih parah dan prioritas. Sementara, anggaran kita juga terbatas,” ucapnya