PESSEL, RELASIPUBLIK– Ketua Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) terus memantau kondisi perantau asal daerah itu yang ada di Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar pasca gempa dan longsor pada 25 Februari 2022 kemaren
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKPS Sumbar Sengaja Budi Syukur mengatakan pihaknya hingga kini belum mendapatkan data korban yang berasal dari Pesisir Selatan. Kendati demikian, ia mengaku tetap melakukan koordinasi dengan PKPS Pasaman Barat.
“Ya, sampai sekarang belum ada laporan,” ungkapnya.
Karena itu dirinya meminta segenap warga Pesisir Selatan yang ada di Pasaman Barat agar meningkatkan koordinasi, sehingga mudah melakukan pemantauan jika ada yang terkena dampak gempa maupun tanah longsor.
Ia berharap segenap keluarga besar Pesisir Selatan yang ada di Pasaman Barat dalam kondisi baik-baik saja. Selain itu PKPS juga mendoakan kondisi segera pulih dan para korban dapat tertangani dengan baik sesuai kebutuhan mereka.
“Kami dari PKPS akan buka donasi, namun tentu tetap memerhatikan perkembangan lebih lanjut,” tambahnya.
Ia menambahkan dengan membuka donasi kita bisa membantu saudara-saudara kita yang sedang mendapatkan musibah gempa.
Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sumatera Barat tepatnya 17 km timur laut Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.
Data sementara dampak gempa di Pasaman Barat meninggal dunia tujuh orang, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan 36 orang.
Bangunan yang rusak sekitar 5.000 unit, pengungsi 10.000 orang, 35 titik pengungsian dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.(*)