Berita UtamaKabupaten SolokPolitikTERBARU

Anak Dukung Calon Lain, Septrismen Terancam Sanksi Berat

449
×

Anak Dukung Calon Lain, Septrismen Terancam Sanksi Berat

Sebarkan artikel ini

SOLOK, RELASIPUBLIK – Tidak terasa, pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020 seakan sudah didepan mata. Kontestasi politik di Kabupaten Solok sudah kuat menggema. Ditengah masih adanya ketidakpastian dari beberapa bakal calon kepala daerah dalam menentukan pasangan, hingga skandal bongkar pasangan duet calon. Malahan  ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Solok baru saja mengeluarkan putusan bahwa pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Hendra Saputra-Mahyuzil dari jalur perseorangan tidak lolos verifikasi faktual.

Bergerak maju, Justru Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade dan Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Sumbar, berserta rombongan datang ke Bukik Chinangkiek Singkarak menegaskankan bahwa Jon Firman Pandu Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kab. Solok Jon Firman Pandu (JFP) yang nota bene juga merupakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Solok telah di percaya oleh partai berlambang kepala burung garuda itu untuk berpasangan mendampingi Bakal Calon Bupati Solok H. Epyardi Asda untuk menjadi Bakal Calon Wakil Bupati Solok.

Tetapi sangat disayangkan, seiring ditengah semangat juang yang sedang terbangun ditubuh partai gerindra. Kabar tidak sedap terkait loyalitas salah satu kader terbaiknya di Kab. Solok malah juga santer dibicarakan. Baik itu ditingkat elit politik Sumbar, maupun ditingkat masyarakat akar rumput.

Hal itu diduga terkait pergerakan politik masif  anak sulung dari Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Kab. Solok Septrismen berinisial (AS) yang diduga kuat sebagai ketua tim pemenangan dalam membumingkan, dan mensosialisasikan salah satu pasangan calon yang berasal dari partai lain. Diduga akibat Peristiwa itu, berakibat prestise buruk bagi Septrismen selaku kader Partai Gerindra. Karena dianggap tidak taat dan patuh terhadap titah partai, apalagi ketika kondisi dimana aura kontestasi politik Sumbar mulai memanas. Dimana saat loyalitas, semangat juang dan kesetiaan setiap kader sangat dibutuhkan.

Menanggapi hal itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kab. Solok Jon Firman Pandu ketika dimintai tanggapannya . Seperti yang dilansir salah satu media  Minggu (23/8),  mengatakan bahwa masalah pemenangan calon lain oleh anak Septrismen telak menciderai tubuh partai Gerindra. Atas kejadian itu, Andre Rosiade Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat, dikatakannya sudah memangil  Septrismen secara  khusus, dan memerintahkan untuk segera menghentikan gerakan yang akan merugikan politik partai. Kalau hal itu tidak dilaksanakan oleh Septrismen maka dipastikan sanksinya akan sangat berat.

“Artinya ketika berbicara Gerindra, Septrismen tinggal pilih. Mau ikutin anaknya atau anaknya yang ditarik. Konsekuensi dua itu saja. Tadi sudah diwanti-wanti oleh Ketua DPD Gerindra Sumbar, Bapak Andre Rosiade. Diwanti-wanti bahwa anaknya yang ada di partai sebelah kok malah menolong calon lain, sedangkan bapaknya adalah Anggota Fraksi Partai Gerindra di DPRD Kab. Solok. Padahal kita juga punya calon Bapak Nasrul Abit- Indra Catri. Harusnya ini yang dia menangkan, tidak boleh kepada calon yang lain, atau konsekuensinya ke pak Septrismen. Karena kalau kita di Gerindra, garis komando itu jelas. Kader itu harus taat dan patuh pada aturan partai, kalau tidak taat, maka selesailah anda,” Sebut JFP.

Kemudian, selaku ketua DPC Kab. Solok Jon F Pandu mengatakan, bahwa sudah pernah mengingatkan dan menyampaikan secara lisan kepada Septrismen, kalau Partai Gerindra juga punya kandidat sendiri untuk propinsi Sumbar.

“sekarang, apapun yang terjadi, AS itu adalah urusannya Pak Sep. Dan dia hidup oleh Gerindra. Kok dia malah memenangkan yang lain. Ada apa…? ini adalah tindakan yang tidak baik, dan tidak loyal kepada partai. Itu baru secara lisan, kedepan mungkin akan kita peringatkan secara tulisan,” ungkap JFP.

Menurutnya, Septrismen sendiri seharusnya menarik diri dan menyampaikan ke anaknya, betul mungkin anaknya dari partai lain, karena dalam kontestasi politik, partai  gerindra juga ingin memenangkan kandidat sendiri, yakninya Nasrul Abit –Indra Catri.

“Tidak boleh yang lain, walaupun pak Sep berabu-abu, dengan terus mengkampanyekan Pak Nasrul Abit, disatu sisi anaknya juga mengebu-gebu pula mengkampanyekan calon lain. Ini tentunya presedent yang sangat tidak baik. Tapi kita tetap dalam posisi tidak memutuskan, tapi semuanya kita serahkan kepada DPD Gerindra di tingkat Propinsi. Karena media sosial, media online melihat, tindak tanduk seorang AS begitu masif bergerak di medsos untuk pemenangan pasangan calon lain,” katanya bertegas-tegas.

Sementara, Septrismen yang dikonfirmasikan lewat Telepon seluler di Nomor 081261XXXXXX, menyatakan dan menyampaikan bahwa secara resmi, dirinya memang anggota DPRD dan Ketua Dewan Penasehat Gerindra. Tetapi dia juga tidak bisa intervensi anaknya begitu saja. Karena menjadi tim pemenangan calon lain tidak datang begitu saja secara tiba-tiba. Tetapi akibat perjalanan panjang. ketika anaknya AS pada tahun 2019 tidak bisa mencalon dari Partai Gerindra. Maka harus mengambil pilihan pindah ke partai lain untuk ikut sebagai calon legislatif di dapil satu DPRD Kab. Solok, dimana pada waktu itu anaknya dapat suara sebanyak 1200, yang tidak jauh berbeda dengan suara calon lain yang sekarang ini berhasil duduk di DPRD Kab. Solok. Dan malahan dari sebelas kursi di dapil satu, anaknya hampir dapat kursi kedua di partai pengusungnya.

“Jadi karena dia kader partai, dan juga ketua pemuda di partainya. Seterusnya karena sebelum partainya mengusung calon, tentunya dia diminta untuk mendukung calon dari partainya itu. Tapi sekarang karena ada di dua posisi,  tentu sekarang, bagaimana pula caranya saya  sebagai kader Gerindra bisa maksimal dalam mendukung calon sesuai keputusan DPP,” tutur Septrismen.

Kemudian, terkait dengan berbedanya pilihan dirinya (Septrismen) dengan anaknya AS. Anggota Fraksi Partai Gerindra Kab. Solok itu menyebutkan, bahwa berbeda pilihan itu sebab hanya karena berbeda partai juga. Dan dirinya akan mencoba coba komunikasikan anaknya.

“Kalau seandainya tidak dijalankannya juga tugas partai, tentu beresiko pula untuk dia, mana tahu nanti ada pula nasib dia untuk kembali mencaleg pada tahun 2024 nanti,” imbuhnya.

Disamping itu, Septrismen juga menegaskan, bahwa dirinya  akan tetap konsisten bagaimana menjalankan perintah partai, walaupun berbeda partai dengan anaknya. Karena dirinya ikut bertanggung jawab untuk pemenangan Nasrul Abit-Indra Catri.

“Tadi juga sudah saya bahas dengan bapak Andre Rosiade, dan saya akan mengusahakan untuk mengantisipasinya. Sebenarnya ini profesional saja, tapi tetap akan saya maksimalkan. Karena sebagai bapak dengan anak, tentu akan tetap ada komunikasi nantinya, mudah-mudahan bisa dia memahami dan target kita tercapai,” Pungkas Septrismen. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *