Berita UtamaKabupaten DharmasrayaTERBARU

WARGA TEBING TINGGI DEMO MINTA KSU USAHO BUNDO UNIT SAWIT DI AUDIT

884
×

WARGA TEBING TINGGI DEMO MINTA KSU USAHO BUNDO UNIT SAWIT DI AUDIT

Sebarkan artikel ini

DHARMASRAYA, RELASIPUBLIK – Ratusan Masyarakat Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung kembali melakukan aksi demo mendatangi Kantor KSU Usaho Bundo Unit Sawit yang terletak di depan gedung DPRD Dharmasraya, Kamis ( 14/4).

Kedatangan masyarakat Nagari Tebing Tinggi bertujuan untuk menuntut hak mereka tentang penerimaan dana plasma sawit dari perusahaan PT AWB melalui KSU Usaho Bundo Unit Sawit yang merupakan Koperasi dari Nagari tersebut.

Pantauan media ini dilapangan, tampak sejumlah kaum ibu terlihat emosi dengan kalimat yang menuntut agar Pengurus KSU Usaho Bundo Unit Sawit transparan dalam keuangan dan melaporkan secara administrasi, agar masyarakat nagari tebing tinggi puas.

Salah seorang warga, Kasmin menyebutkan bahwa emosi warga memuncak ketika ingin menemui pengurus KSU Usaho Bundo Unit Sawit untuk meminta penjelasan tentang hasil sawit plasma masyarakat, namun pengurus KSU Usaho Bundo Unit Sawit tidak ada yang menemui warga ini, Rabu (13/4) malam.

Dikatakannya, bahwa sebelumnya masyarakat Nagari Tebing Tinggi dijanjikan akan menerima uang sebesar 1,7 juta, setelah mendapat kabar itu masyarakat tidak mau menerima dengan nominal tersebut, akhirnya masyarakat mendatangi kantor KSU Usaho Bundo.

Selanjutnya, Pengurus KSU Usaho Bundo menaikan kembali nominal yang akan diberikan menjadi 2 juta per KK, tapi masyarakat belum juga menerima keputusan tersebut karena angka yang diterima dari pihak perusahaan kurang lebih 3,4 Milyar, sedangkan jumlah KK yang akan mendapatkan dana tersebut sekitar 900 KK, tentu masyarakat merasa terlalu banyak selisihnya untuk jatah pengurus KSU Usaho Bundo.

“Kami datang kesini untuk meminta pertanggungjawaban dari pengurus KSU Usaho Bundo, karena selama ini kami tidak pernah dilibatkan dalam persoalan Koperasi ini, jadi intinya para pengurus seenaknya saja mengambil keputusan” ujarnya dengan nada tinggi.

Sambungnya, kami juga tidak terima dengan keputusan pengurus KSU Usaho Bundo yang telah menambah jatah Ninik Mamak yang dulunya hanya berjumlah 8 orang dan sekarang menjadi 11 orang, sedangkan seorang Ninik Mamak diduga mendapatkan jatah sebesar 60 juta perorang, apalagi jika dia merangkap jabatan sebagai pengurus, sehingga satu orang bisa mendapatkan uang sebesar 120 juta” jelasnya.

Kemudian masalah pajak, hingga hari ini kami tidak pernah mendapatkan rincian berapa pendapatan KSU Usaho Bundo dan jumlah hektar sawit plasma untuk masyarakat tebing tinggi.

Untuk itu Ia berharap kepada Pengurus KSU Usaho Bundo untuk transparan dalam hal ini dan kepada pihak berwenang untuk mengaudit KSU Usaho Bundo ini karena disinyalir ada dugaan penyalahgunaan wewenang dan keuangan, karena diduga Ketua KSU Muchamad dt Rangkayo hitam hanya sebagai tameng, sedangkan yang mengendalikan keuangan di KSU Usaho Bundo adalah sekretarisnya” tukuknya.

Sementara itu, Walinagari Tebing Tinggi Sepriadi tampak menenangkan Masyarakat yang sedang melakukan aksi demo ini, sehingga persoalan tersebut langsung direspon baik olehnya.

“Saya selaku Walinagari Tebing Tinggi ingin menyampaikan, bahwa aspirasi yang dilakukan hari akan segera ditindaklanjuti nya dengan pihak pengurus KSU Usaho Bundo” ucapnya.

Lalu Ia mengatakan akan melakukan duduk bersama dengan seluruh masyarakat Nagari Tebing Tinggi, Ninik Mamak serta pengurus KSU Usaho Bundo agar persoalan ini cepat selesai dan masyarakat bisa fokus beribadah di bulan Ramadhan ini.

Ditempat berbeda, salah seorang pengurus KSU Usaho Bundo Unit Sawit, mengungkapkan bahwa apa yang dituduhkan masyarakat terhadap nya semua itu tidak benar, karena kami selaku pengurus telah memutuskan bersama dengan Ninik Mamak.

“Kita telah sepakat melakukan perubahan dengan semua pengurus tentang persenan, baik untuk Ninik Mamak, Nagari dan masyarakat” ujarnya.

Kemudian, Ia memberikan data tentang pembagian serta rincian yang lengkap tentang KSU Usaho Bundo Unit Sawit.

“Kami menilai bahwa insiden yang terjadi ini hanya bersifat kecemburuan saja, mungkin ada yang merasa tidak puas dengan keputusan KSU Usaho Bundo Unit Sawit ini” Pungkasnya.(JP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *