TANAH DATAR, RELASI PUBLIK- Pemerintah Daerah Tanah Datar terus berupaya mencegah stunting, hal ini guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan melahirkan anak-anak Tanah Datar yang sehat, cerdas dan berkarakter menghadapi Indonesia Emas di 2045 nanti.
“Kita terus mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang bagi balita, asupan gizi serta melindungi ibu hamil (bumil) dan menyusui dari kekerasan fisik,” ucap Wakil Bupati Richi Aprian, SH, MH.
Hal itu disampaikannya ketika acara Konsolidasi Anggota DPR RI Darul Siska dengan Pemangku Kebijakan Tingkat Daerah (Kemitraan) Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting, di Pondok Pesantren Thawalib Tanjung Limau Kecamatan Pariangan, Minggu (06/11).
Pada kesempatan itu Wabup Richi juga sampaikan ucapan terima kasih pada Anggota DPR RI Darul Siska yang akan memberikan bantuan makanan pendamping ASI kepada Pemkab Tanah Datar.
Dari data yang disampaikan Wabup Richi, dari lebih 650 balita yang ditimbang se Kabupaten Tanah Datar terdapat di Kecamatan Pariangan sekitar 54 balita terkonfirmasi stunting.
“Kalau kita bisa selamatkan diusia 2 tahun pertama dan kita bicara 1000 hari pertama kelahiran, itu masih bisa kita cegah dan selamatkan,” ucapnya.
Wabup juga katakan dari data survey Studi Gizi Indonesia (SGI) prevalensi Kabupaten Tanah Datar 21,5 persen, namun berdasarkan IPPGM yang penimbangan langsung di puskesmas angka Tanah Datar 14,25% bulan Oktober dan pada November ini sudah 13% jadi ada penurunan 1,25%.
Anggota DPR RI Darul Siska mengatakan jika berhasil Tanah Datar menurunkan angka stunting berarti itu keberhasilan bersama dan masyarakatnya juga peduli dengan pentingnya gizi bagi balita.
“Menurunkan angka stunting merupakan program nasional, lebih dari itu ini juga pesan Rasulullah yang mana dalam Al quran Surat An nisa ayat 9 yang artinya, “Dan hendaklah kalian semua takut sekiranya akan meninggalkan generasi yang lemah, yang kalian khawatir akan kesejahteraannya, oleh sebab itu hendaklah bertaqwa kepada Allah.SWT dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar,” tutur nya.
Menurut Darul Siska jika bersama bersatu padu seluruh pemangku kepentingan, maka stunting di Tanah Datar bisa diturunkan bahkan dicegah. Dari itu Ia juga berharap agar generasi penerus bangsa jangan menikah terlalu muda, minimal perempuan di atas 21 tahun dan laki-laki di atas 25 tahun.
Sebelumnya Budi Mulya Koordinator Bidang KSPK BKKBN Provinsi Sumatera Barat mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung program pemerintah mencegah stunting, dengan upaya memberikan makanan tambahan, menjaga pola hidup bersih dan sehat serta menjaga ibu hamil dari prilaku yang tidak baik.
Dari data yang dibacakan Budi bahwa di Kabupaten Tanah Datar untuk calon pengantin (catin) pria di Tanah Datar sekitar 49% dan wanita 29% yang ideal menikah karena ini akan berpengaruh pada keturunan nantinya.
Terkait keluarga yang beresiko stunting ada beberapa indikator yang disampaikan Budi, seperti keluarga yang memiliki bayi dibawah 2 tahun lebih dari satu atau dua jadi sangat penting juga menjaga jarak kelahiran bayi. Pendidikan rendah dan juga berpenghasilan rendah. (d13/ Pkp)