Berita UtamaKabupaten Pesisir SelatanTERBARU

Fardhu Kifayah Team, Tingkatkan Pengetahuan Muslimah Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah 

110
×

Fardhu Kifayah Team, Tingkatkan Pengetahuan Muslimah Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah 

Sebarkan artikel ini
Meldian, STP, MM, bersama Damyursal, saksikan, Ketua FKT, Hj, Siti Ana Konda (Hanna) saat menyampaikan materi pada pelatihan tata cara mengurus jenazah di Salsabila Meeting Room Hannah Hotel Syariah Painan, Sabtu (26/11).**Foto dok/Yon.

PAINAN, RELASIPUBLIK — Guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan wanita muslimah untuk menyelenggarakan jenazah sesuai dengan hukum Islam, Fardu Kifayah Team (FKT) selenggarakan pelatihan tata cara mengurusi jenazah Sabtu (26/11) di Salsabila Meeting Room Hannah Hotel Syariah Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Kegiatan yang diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Painan, serta para Jamaah Majelis Taklim dari Kecamatan Bayang, dan Koto XI Tarusan itu, dihadiri oleh Ketua FKT, Hj Siti Ana Konda (Hannah), dan H Meldian, STP, MM, selaku sponsor kegiatan.

H Meldian, di sela-sela pelatihan itu mengatakan kepada Padang Ekspres bahwa rendahnya pengetahuan sebagian umat muslim, terutama dari kalangan perempuan terkait cata cara menyelenggarakan atau mengurus jenazah, tidak bisa dibiarkan begitu saja dan perlu disikapi dengan serius.

“Kondisi ini bukan saja dialami atau dirasakan oleh masyarakat daerah lainnya di Sumbar, tapi juga oleh masyarakat Pessel sendiri. Bahkan sekarang sudah cukup sulit mencari orang untuk memandikan jenazah di kalangan perempuan. Berdasarkan hal itu, sehingga kita sangat mendukung anggota dan pengurus FKT melakukan pelatihan tata cara mengurus jenazah ini,” katanya.

Dijelaskannya bahwa pelatihan itu terlaksana di Pessel berkat dukungan Tim FKT penyelenggara jenazah wanita muslimah Majelis Taklim Mushola Nurul Anwar Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara Kota Padang.

Ditambahkan Meldian, ada sebanyak sembilan anggota yang bergabung dalam tim penyelenggara jenazah wanita muslimah Majelis Taklim Mushola Nurul Anwar Parak Kopi tersebut.

Mereka itu dengan sukarela menyelenggarakan jenazah di lingkungan masing-masing, yang sebelumnya memang sudah dibekali pengetahuan tata cara penyelenggaraan jenazah sesuai syariat Islam.

“Agar apa yang sudah dilakukan oleh tim penyelenggara jenazah wanita muslimah Majelis Taklim Mushola Nurul Anwar Parak Kopi itu juga bisa dilakukan di Pessel, maka kita gelar pula pelatihannya di daerah ini. Untuk memotivasi peserta, sehingga kita mengadakan doorprize yang diantaranya juga menginap di hotel bagi yang beruntung,” ungkapnya.

Ketua FKT, Hj Siti Ana Konda (Hanna), dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pelatihan itu khusus dilakukan untuk wanita muslimah agar lebih tanggap lagi dalam mengurusi ahli keluarga perempuan yang meninggal dunia.

Dia menjelaskan peserta pelatihan diajarkan langkah-langkah mengurusi jenazah dimulai dari mendampingi orang yang sedang sakaratul maut, mengurusi orang yang baru meninggal, memandikan, hingga mengkafani.

“Rujukan yang digunakan dalam mengurusi jenazah wanita menurut sunnah adalah kitab Fathul Qarib Al-Mujib karya Syaikh Muhammad bin Qasim Al-Ghazziy. Sedangkan untuk panduan prakteknya dari Abdurrahman bin Syekh Al Jufri, murid dari Habib Umar bin Hafizh dari Hadhramaut Yaman,” jelasnya.

Disampaikannya bahwa memandikan dan mengkafani mayat perempuan adalah tugas dari ahli warisnya yang perempuan. Karena mereka akan melindungi aurat dan menutupi aibnya.

“Akan tetapi diantaranya keluarga ada yang menyerahkan tugas ini kepada pemandi jenazah yang dipercayai masyarakat karena disebabkan oleh tiga faktor. Diantaranya tidak berani, tidak punya ilmu, dan juga karena tidak punya ilmu, dan tidak mengetahui besarnya ganjaran pahala bagi orang yang memandikan dan mengkafani mayyit,” ungkapnya.

Lebih jauh dijelaskan bahwa menyelenggarakan jenazah termasuk kewajiban fardhu kifayah, yaitu kewajiban bagi semua umat muslim. Namun bila ada sebagian umat muslim dalam suatu kelompok yang mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban muslim lainnya.

Akan tetapi tidak semua orang tahu cara mengurusi jenazah dan tidak semua orang mau memegang jenazah, sebagaimana ditemukan di berbagai daerah di Sumbar, termasuk juga di Pessel.

FKT berangkat dengan kesadaran bahwa penyelenggaraan jenazah wanita sesuai sunnah Rasulullah SAW adalah perkara yang mendesak. Selain bertugas memandikan jenazah, FKT juga melayani pelatihan mengurus jenazah bagi anggota majelis taklim.

“Saya berharap masing-masing wanita dapat mengambil tanggung jawab ini dalam keluarganya, serta juga dapat membantu masyarakat menunaikan kewajiban fardhu kifayah ini. Dari itu saya berharap ikutilah pelatihan ini dengan serius,” harapnya.

Tokoh masyarakat Pessel, Damyursal Djimar, yang juga Kepala Bidang Kelembagaan dan Organisasi BKMT, Pessel, yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya kepada FKT dan H Meldian, STP, MM, selaku sponsor yang sudah menggelar kegiatan itu di Pessel.

“Ini saya sampaikan karena pengetahuan penyelenggaraan jenazah ini perlu dimiliki agar kewajiban fardhu kifayah ini jangan sampai terabaikan, yang pada akhirnya menimbulkan dosa bagi kita semua,” ujarnya.

Dikatakan juga bahwa pelatihan tata cara mengurus jenazah tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar di Pessel.

“Saya berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan, dan menjadi inspirasi pula bagi organisasi lainnya di daerah ini untuk juga mengikuti jejak langkah FKT ini,” timpalnya. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *