Berita UtamaKabupaten Pesisir SelatanTERBARU

Dituding Khianati Gerindra, Rusma Yul Anwar: Ketika Prabowo Merapat ke Jokowi Apakah Pengkhianat Juga

184
×

Dituding Khianati Gerindra, Rusma Yul Anwar: Ketika Prabowo Merapat ke Jokowi Apakah Pengkhianat Juga

Sebarkan artikel ini

PESSEL, RELASIPUBLIK – Bupati Kabupaten Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar mengungkapkan alasan pengunduran dirinya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Pesisir Selatan tidak sama sekali mengkhianati tapi demi kepentingan pembangunan daerahnya.

“Saya tidak berkhianat. Masing – masing kita ini kan punya pilihan. Nah, ketika Pak Prabowo Subianto merapat ke Presiden Jokowi apakah itu dikatakan pengkhianat juga,”kata Rusma Yul Anwar Rabu (22/3) mengklarifikasi pemberitaan di sejumlah media online yang dilontarkan Sekretaris DPD Partai Gerindra Evi Yandri Rajo Budiman.

Ia menyampaikan, sebagai mandataris rakyat dirinya harus melakukan pendekatan pada pengampu kebijakan di negara ini, sehingga visi-misi sebagai cita-cita pembangunan dapat tercapai secara maksimal di tengah keterbatasan fiskal daerah.

“Jadi, tudingan berkhianat itu saya pastikan hanya asumsi belaka dan tidak berdasar sama sekali. Tentu saya yang lebih tahu apa alasanya,”ujar Rusma.

Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade dan Sekretaris Epi Yandri Rajo Budiman menuding Rusma Yul Anwar telah berkhianat, dengan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) partai politik lainnya.

Menurutnya tidak elok mempertontonkan ketidaksukaan atas pilihan politik siapa saja di negara demokrasi. Pada prinsipnya partai politik itu sama dan merah putih semuanya.
Setiap warga negara memiliki hak untuk menentukan keputusan dan sikapnya sesuai aturan yang berlaku.

Partai bertanggungjawab memberikan pendidikan politik pada rakyat dan menjadi suri tauladan dalam berdemokrasi, bukan justeru mengumbar pernyataan tendensius atas sikap politik warga negara.

Apalagi keberadaan partai politik adalah sejalan dengan tujuan kemerdekaan, yakni mewujudkan tercapainya ketenteraman dan kesejahteraan umum serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Bukan semata mencari kekuasaan dan kepentingan pragmatis kelompok,”kata dia.

Meski demikian dirinya tidak menampik jika Gerindra memiliki peranan penting dalam karir politiknya. Selama lebih kurang satu windu bergabung bersama ia mengaku banyak mendapatkan pelajaran berharga.

“Saya tidak menghilangkan jasa. Dan itu tidak saya pungkiri kalau Partai Gerindra membesarkan karir politik saya,”ungkapnya.

Partai besutan Prabowo Subianto yang lahir pada Februari tahun 2008 itu di mata Rusma adalah salah satu partai politik yang sangat terbuka, menjunjung tinggi azaz demokrasi dan toleran dengan pilihan politik setiap warga negara.

Integritas Gerindra sebagai salah satu gerbong demokrasi di Indonesia cukup mendapatkan tempat di hati masyarakat, meski usianya masih terbilang muda atau sekitar 15 tahun.

Hal itu menurut Rusma terkonfirmasi jelas
dari perolehan suara partai berlambang kepala burung garuda menghadap ke kanan itu mampu menduduki posisi tiga besar pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Seharusnya, kata dia, kondisi itu menjadi motivasi bagi segenap kader dan simpatisan partai, sehingga tetap mendapat simpati dan menjadi harapan rakyat secara luas mencapai tujuan kemerdekaan.

“Nah, jangan sampai kedewasaan berpolitik segenap kader partai terciderai hanya karena penyataan-pernyataan yang terkesan hanya untuk kepentingan partai semata,”ucapnya.(Mil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *