Berita UtamaDaerahKabupaten Pesisir SelatanTERBARU

Prihatin Langgai yang Terisolasi karena Jalan, Tokoh Pesisir Selatan Harapkan Gubernur Turun Tangan

1294
×

Prihatin Langgai yang Terisolasi karena Jalan, Tokoh Pesisir Selatan Harapkan Gubernur Turun Tangan

Sebarkan artikel ini

PESSEL,RELASIPUBLIK–Jalan dari Kayu Aro ke Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Sumbar), kondisinya rusak parah. Jalan yang masih berupa tanah itu, penuh lobang, berbatu dan bergelombang, sehingga jarak yang hanya 16 km harus ditempuh mobil hingga satu setengah jam lamanya.

Akibat jalan yang parah itu, membuat kawasan Batu Balah dan Langgai seakan-akan terisolasi dari kemajuan. Ditambah lagi di kedua daerah itu sinyal HP dan internet tidak ada sama sekali.

“Kami berharap perhatian Bapak Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi untuk memperbaiki ruas jalan dari Kayu Aro ke Batu Balah hingga terus ke Langgai. Prihatin kita dengan nasib daerah Batu Balah dan Langgai yang terisolasi ini. Kalau diharapkan dari dana APBD Kabupaten Pesisir Selatan entah kapan akan bisa jalan ini diperbaiki,” kata Tokoh Pesisir Selatan Drs. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah, hari Selasa (6/6/2023) pagi.

Harapan tokoh Pesisir Selatan itu terungkap karena pada hari Jum’at (2/6/2023) yang lalu, Ketua LKAAM Pesisir Selatan Syafrizal Ucok Datuak Nan Batuah dan rombongan menyusuri jalan Batu Balah dan Langgai dengan kendaraan mobil. Bersama rombongan ini terdapat tokoh-tokoh Pesisir Selatan lainnya yaitu mantan Anggota DPRD Sumbar Saidal Masfiudin, SE., Ketua LKAAM Sutera Rusli Dt. Rajo Batuah, mantan Anggota DPRD Pessel Ramlan Jam, penggiat sosial Damyursal dan tokoh muda Arief Imam Ibrahim.

Harapan tokoh-tokoh Pesisir Selatan kepada Gubernur Mahyeldi ini tidak berlebihan. Di Batu Balah dan Langgai Nagari Gantiang Mudiak Utara ini terdapat 3.000 jiwa penduduk dan daerah ini memiliki potensi ekonomi berupa pertanian, perkebunan dan komoditi ekspor gambir.

“Kalau Batu Balah dan Langgai dibiarkan terisolasi dengan jalan yang rusak parah ini, sedih kita dengan masyarakat. Tidak pula ada sinyal HP. Jangan sampai masyarakat merasa tidak menikmati pembangunan,” kata Syafrizal Ucok Datuak Nan Batuah, mantan Wabup Pesisir Selatan 2005-2010.

Biaya perbaikan jalan Kayu Aro ke Langgai ini sepatutnya jadi perhatian Pemprov Sumbar karena masuk dalam kelas jalan provinsi. Apalagi ruas jalan dari Simpang Kayu Gadang ke Simpulan terus ke Kayu Aro yang sudah mulus, juga dibiayai APBD Provinsi Sumbar sebesar Rp80 miliar dengan sistem multi year.

“Dulu semasa kami menjadi Anggota DPRD Sumbar berhasil memperjuangkan pembangunan 15 kilometer jalan dari Simpang Kayu Gadang sampai ke Kayu Aro senilai Rp80 miliar, ditambah pula dua jembatan yaitu Jembatan Batu Balah senilai Rp12,5 miliar dan Jembatan Lambung Bukit senilai Rp16 miliar. Sisa sekitar 16 kilometer dari Kayu Aro ke Langgai ini memang menjadi harapan masyarakat kepada Pemprov Sumbar,” kata Saidal Masfiudin, Anggota DPRD Sumbar periode 2014-2019.

Bentuk perbaikan jalan Kayu Aro-Langgai yang diharapkan ini adalah berupa pengerasan dan aspal Lapen. Diperkirakan untuk jalan sepanjang 16 kilometer itu dibutuhkan dana Rp40 miliar, yang bisa dikerjakan secara multiyears dalam tiga tahun anggaran.

Harapan yang sama juga disampaikan Wali Nagari Gantiang Mudiak Utara Isulhadi. “Kami memang sangat berharap jalan Kayu Aro ke Langgai ini dapat diperbaiki oleh Pemprov Sumbar, sehingga warga kami lancar ke ibu kecamatan untuk bekerja dan sekolah. Hasil-hasil pertanian dan perkebunan pun dengan cepat dapat dijual ke pasar,” kata Isulhadi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *