PADANG, RELASIPUBLIK – Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mendapatkan atensi dari sejumlah tim penilai saat melakukan presentasi kepala daerah dalam rangka penilaian dan penghargaan pemerintah daerah Innovative Government Award (IGA) tahun 2020.
Dalam penilaian secara virtual itu, Irwan Prayitno menyampaikan ada sebanyak tujuh hasil inovasi terbaik dari Sumatra Barat.
Provinsi Sumatra Barat mendapatkan nominator kepala daerah pada Lomba Innovative Government Award (IGA) sebagai Klaster Provinsi Terinovatif Tahun 2020.
“Adapun inovasi andalan di Sumatra Barat diantaranya inovasi, ADO (Apoteker Selalu Ado), Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, Absensi Online, TUAN O (Toko Untuk Jualan Online), Samsat Malming, Inlovest dan Gelar Pangan Murah (GPM) keliling,” katanya, Kamis (5/11/2020).
Gubernur menjelaskan inovasi andalan Pemprov Sumatra Barat itu pertama ADO (Apoteker Selalu Ado) di inisiator oleh RSUD M. Natsir untuk memfasilitasi Apoteker melayani pasien dengan maksimal melalui media sosial.
Dengan adanya hal itu, sehingga memudahkan pasien untuk memperoleh segala informasi obat yang benar langsung dari apoteker dimana saja dan kapan saja.
Kedua soal Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) yang di inisiator dari Dinas Kehutanan Sumbar, memposisikan masyarakat setempat atau sekitar hutan sebagai aktor utama dalam pengelolaan hutan.
Dengan demikian PHBM memiliki peran yang strategis dalam memastikan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. “Jadi dengan adanya PHBM pemerintah terbantu dalam pelestarian hutan,” ujarnya.
Selanjutnya yang ketiga soal Absensi Online di inisiator oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Sumbar, sebagai aplikasi kehadiran yang dapat digunakan oleh ASN dan Non ASN di lingkungan Pemprov Sumbar dengan menggunakan handphone masing-masing. Sistem itu dirancang dengan menggunakan teknologi geotagging dan foto selfie.
“Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, sangat berguna sekali untuk mengurangi virus corona akibat terpaparnya dari sidik jari,” tuturnya.
Lalu keempat, TUAN O (Toko Untuk Jualan Online) di inisiator Dinas Koperasi dan UKM untuk memfasilitasi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya dengan memanfaatkan marketplace atau pasar online.
Dengan aplikasi bajojo.id sekarang ini banyak digunakan oleh masyarakat Sumbar dalam penyesuaian diri di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Selanjutnya yang kelima, adanya Samsat Malming, di inisiator oleh Badan Keuangan Daerah Sumbar sebagai perluasan layanan pembayaran PKB dengan penambahan payment point melalui penambahan waktu layanan di malam hari yaitu Malam Minggu.
Dan keenam ada InLOVEST yang di inisiator dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP untuk mempermudah investor untuk mengetahui keberadaan lokasi peluang investasi di Sumbar menggunakan teknologi pada perangkat bergerak, dikembangkan menggunakan android yang terintegrasi dengan Google Map.
Serta yang terakhir yakni ketujuga ada Gelar Pangan Murah (GPM) keliling yang di inisiator Dinas Pangan, digunakan untuk menjual komoditas bahan pangan secara langsung ke lingkungan pemukiman masyarakat, operasi pasar dan bazar pada event-event tertentu dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar. (hms-sbr/nov)