Berita UtamaDaerahKabupaten Solok SelatanTERBARU

Pertemuan Pokjanal Posyandu Upaya Percepatan Integrasi Layanan Primer di Solsel

431
×

Pertemuan Pokjanal Posyandu Upaya Percepatan Integrasi Layanan Primer di Solsel

Sebarkan artikel ini
Dinas Kesehatan Pemprov Sumbar bersama Dinas Kesehatan Solsel menggelar kegiatan pertemuan Pokjanal Posyandu dalam rangka Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Solok Selatan. (Foto dok/Yanto)

SOLOK SELATAN, RELASI PUBLIK – Pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan sedang melakukan transformasi sistem layanan kesehatan primer dengan berfokus pada siklus hidup sebagai platform integrasi layanan kesehatan.

Sejalan dengan itu, Dinas Kesehatan Pemprov Sumbar bersama Dinas Kesehatan Solsel menggelar kegiatan pertemuan Pokjanal Posyandu dalam rangka Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Solok Selatan.

Kegiatan ini juga bentuk dukungan lintas sektoral dan berbagai pihak untuk mengakomodir kebutuhan fasilitas pelayanan sesuai perubahan tata kelola manajemen dan alur pelayanan.

Bupati Solok Selatan H Khairunas mengatakan kader Posyandu di Solok Selatan harus satu pemahaman tentang Pokja Posyandu ini agar berjalan dengan baik dan maksimal.

“Upaya kebijakan integrasi layanan Kesehatan primer yang terfokus pada pemenuhan pelayanan kesehatan, agar didukung semua pihak, terutama kader Posyandu sebagai terdepan dalam pelayanan dan lebih memahami Tupoksi masing-masing,” kata Khairunas di Aula Sarantau Sasurambi, Kantor Bupati, Senin (21/08/2023).

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, dr. Pendewal mengatakan keberadaan Posyandu dapat menjadi pemandu bagi Wali Nagari dan perangkat Nagari dalam peningkatan pelayanan sebagaimana dalam Permendagri Nomor 8 Tahun 2018.

Dr. Pendewal menyebut saat ini terdapat 294 Posyandu yang tersebar diseluruh Kecamatan, 91 diantaranya telah terintegrasi dengan PAUD.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Dr. Lila Yanwar, MARS menyebut dengan lebih mengaktifkan kegiatan Posyandu bisa menyelesaikan berbagai program kesehatan, seperti screening terhadap penderita gangguan jantung, kanker payudara, pengawasan bayi dan balita termasuk penanganan stunting.

Untuk itu dia menghimbau kepada dinas kesehatan dan stakeholder terkait untuk gebyarkan Posyandu, meriahkan Posyandu agar menjadi tempat menyenangkan, menjadikan kegiatan Posyandu “party time” bagi anak bayi dan balita.

Selain itu, kader Posyandu sangat penting dioptimalkan kemampuannya karena mereka menjadi ujung tombak penanganan permasalahan di Posyandu.

Untuk diketahui, transformasi sistem layanan kesehatan primer dilakukan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif. (Yanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *