SOLSEL, RELASI PUBLIK – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mendorong masyarakat untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan salah satunya dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada di sekitar, termasuk di sekitar pekarangan rumah. Sebab, meski tak banyak, pemanfaatan lahan ini akan mendorong bangkitnya perekonomian masyarakat.
Bupati Solok Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Novirman mengatakan peningkatan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah merupakan salah satu misi pemerintah. Untuk itu pemerintah mendorong segala upaya untuk mencapai misi tersebut.
“Lahan dan kebun yang ada di Solok Selatan harus terisi, jangan dibiarkan kosong. Bisa dimanfaatkan juga hutan yang ada di sekitar sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan,” kata Novirman saat menyerahkan Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) Tahap II Tahun 2023 di Kantor Camat Koto Parik Gadang Diateh, Selasa (26/9/2023).
Menurutnya, bertani atau berkebun juga merupakan salah satu cara untuk bisa meningkatkan perekonomian, kendati saat ini sudah memiliki pekerjaan tetap.
Di Kecamatan KPGD, bantuan pangan yang diserahkan berupa beras kepada sebanyak 2.182 kelompok penerima manfaat (KPM). Masing-masing KPM akan menerima 10 kilogram utnuk jangka waktu tiga bulan, mulai September hingga November 2023 mendatang.
KPM ini menyasar Program Keluarga Harapan (PKH)/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Sedangkan bantuan ini berasal dari Perum Bulog atas Instruksi Presiden mengenai kebijakan bantuan sosial berupa beras tahap II.
Bantuan ini diberikan dalam rangka antisipasi, mitigasi, dan/atau pelaksanaan penanggulangan kekurangan pangan yang dapat berdampak pada terjadinya krisis pangan dan gizi, pengendalian inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga yang terjadi saat ini.
Dalam kesempatan ini turut hadir Forkopimcam, Kepala OPD, tokoh masyarakat, dan para penerima bantuan.
Setelahnya juga diserahkan bantuan sembako untuk masyarakat dalam DTKS. Kemudian Baznas Solok Selatan juga menyerahkan bantuan penddidikan senilai Rp 23,2 juta untuk 28 orang dan bantuan konsumtif lansia senilai Rp 12 juta. (Yanto)