BeritaBerita UtamaDaerahKabupaten Pesisir SelatanTERBARU

Tahun Ini, Pesisir Selatan Produksi Gabah Kering Giling Tertinggi di Sumbar

448
×

Tahun Ini, Pesisir Selatan Produksi Gabah Kering Giling Tertinggi di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Madrianto. (Foto dok/Mil)

PESSEL, RELASI PUBLIK – Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, mencatat produksi panen gabah kering giling terus mengalami peningkatan di daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Madrianto mengungkapkan produksi gabah kering giling terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Bahkan laju peningkatan produksi gabah kering giling di daerahnya tertinggi di Provinsi Sumatera Barat.

“Ya, tahun ini kita produksi panen gabah kering giling tertinggi di Sumatera Barat,” kata Madrianto, Selasa (7/11/2023).

Madrianto merinci pada tahun 2022, luas panen 28779 Hektare dengan produksi panen gabah kering giling 161639 ton.

Sedangkan, tahun ini (2023) diperkirakan sampai Desember produksi panen gabah kering giling 191409 ton dengan luas panen 36914 Hektare atau meningkat 18,41 persen hasil kerangka sampai area (KSA).

“Nah, jika dikonversikan dengan beras produksi tahun ini meningkat yakni 114845,4 ton,” ujarnya.

Ia juga mengatakan dari 19 kabupaten/kota Sumatera Barat, luas sawah di Pesisir Selatan berada di posisi ke tiga setelah Tanah Datar dan Agam. Dengan rincian Agam luas sawah 26.330,13 Hektare, Tanah Datar 24.315,27 Hektare dan Pessel 23.198,33 Hektare.

Posisi luas sawah di Pesisir Selatan tersebut sesuai Luas LSD berdasarkan Kepmen ATR/Ka BPN No. 1589/SK.HK 02.01/XII/2021 Pessel luas tanah 23.198,33 Hektare.

“Lalu LSD hasis Verifikasi Aktual di sepakati dipertahankan 21.872,15 Hektare,” ungkapnya.

Namun demikian, kata Madrianto, untuk menjaga peningkatan produksi pemerintah Kabupaten terus mengupayakan jaminan ketersediaan pupuk, jaringan irigasi berkondisi baik, bantuan benih bersertifikat dan jaminan harga karena semua itu sebagai salah satu faktor penting dalam produksi.

“El Nino tidak berdampak karena perbaikan irigasi, bantuan benih bersertifikat, bantuan pupuk, dan jaminan harga. Serta fotografi yang tidak berdampak dengan El Nino walaupun Organisme pengganggu tanaman (OPT) yang cukup tinggi,” timpalnya. (Mil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *