TANAH DATAR, RELASI PUBLIK – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tanah Datar membawa sebanyak 37 orang wartawan untuk studi komparatif ke LKBN Antara di Jakarta pada Kamis, (30/11).
Turut mendampingi rombongan wartawan Asisten III Sekretariat Daerah Jasrinaldi Bonang yang mewakili Bupati Tanah Datar, Kepala Dinas Kominfo Yusrizal, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Dedi Triwidono, Kabid IKP Khairunnas, dan jajaran Fungsional di Dinas Kominfo.
Jasrinaldi mengatakan, Tanah Datar merupakan salah satu Kabupaten terkecil di Sumatera Barat dengan mayoritas mata pencarian penduduk nya bertani.
Dalam meningkatkan produksi dan hasil tani, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memiliki program beberapa program unggulan di sektor tersebut.
Diantaranya Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS), Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), dan layanan bajak sawah gratis ke masyarakat.
“Dalam pembangunan itu semua tidak terlepas dari para jurnalis sebagai penyampai informasi. Baik dari pemerintah ke masyarakat maupun dari masyarakat ke pemerintah. Banyak masukan yang disampaikan jurnalis, alam hal itu diberi reward kepada mereka,” kata Jasrinaldi.
Jasrinaldi berharap, adanya studi komparatif ke LKBN Antara diharapkan adanya peningkatan pengetahuan daei rekan jurnalis di Tanah Datar dan bisa terhindar dari segala sesuatu yang berurusan masalah hukum.
“Karena pemberitaan ini adalah tugas yang berat sebab setiap berita yang dinaikan harus berimbang dan akurat,” kata dia.
Redaktur Pelaksana (Redpel) satu LKBN Antara, Gusti Nur Cahya Aryani menyampaikan Antara merupakan satu dari sedikit media yang menjadi provider berita di Indonesia.
Menjadi provider berita, antara komitmen membantu pemerintah untuk bisa mencitrakan bagaimana Indonesia yang baik di hadapan dunia.
“Karena LKBN Antara memiliki perwakilan di luar negeri seperti di China, Malaysia, Jepang dan bahkan di Eropa,” kata Aryani.
Sementara Redpel tiga, LKBN Antara Suryanto, menyampaikan Antara merupakan salah satu kantor berita yang dimiliki Indonesia yang telah ada menjelang kemerdekaan Republik Indonesia.
LKBN Antara berdiri pada 13 Desember 1937 oleh empat orang yaitu Albert Manumpak Sipahutar, Soemanang, Adam Malik, dan Pandoe Kartawigoena.
Pada tahun 1962, pemerintah mengambil alih Kantor Berita Antara dan mengubahnya menjadi sebuah lembaga pemerintah dengan nama Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.
Kemudian Pada 2007, pemerintah mengubah status LKBN Antara menjadi perusahaan umum (Perum) agar LKBN Antara dapat lebih leluasa dalam menjalankan bisnisnya.
“Meskipun Antara adalah milik pemerintah namun dalam pemberitaan tetap kita berimbang,” kata dia.
Sementara Kadis Kominfo Yusrizal mengatakan, studi komparatif bagi rekan jurnalis di Tanah Datar adalah penghargaan dari pemerintah daerah karena tanpa ada pemberitaan Tanah Datar tidak ada apanya.
“Pada tahun lalu Bupati Tanah Datar menjadi 10 kepala terpopuler di Indonesia juga karena pemberitaan dari rekan media,” kata dia.
Yusrizal menjelaskan, untuk tahun ini Pemkab Tanah Datar memberangkatkan 37 orang wartawan beserta Humas dari Forkopimda.
Pada kesempatan itu Yusrizal juga memperlihatkan video singkat tentang kondisi dan potensi di Tanah Datar. Dia juga mengajak untuk perwakilan Antara agar berkunjung ke Tanah Datar. (d13/PE)