SOLSEL, RELASI PUBLIK – Bupati Solok Selatan H. Khairunas menjadi salah satu pemateri dalam perayaan Dies Natalis ke-42 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) Padang.
Khairunas didaulat memberikan kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa kampus hijau tersebut terkait strategi pemajuan dan pemertahanan budaya di Kabupaten Solok Selatan.
“Selamat Dies Natalis ke-42 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas,” ujar Khairunas di awal sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Khairunas menyampaikan bahwa Pemajuan dan Pemertahanan Budaya adalah bagian dari visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan, dengan visi untuk Mewujudkan Masyarakat Solok Selatan Maju dan Sejahtera.
Kemudian Khairunas juga menegaskan komitmen keperduliannya terhadap pemajuan dan pemertahanan kebudayaan Minangkabau, khususnya kebudayaan Solok Selatan. Sebagaimana tertuang dalam 2 (dua) misi, yaitu Misi 1, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Berkarakter, Produktif dan Kompetitif, dan Misi 5, Pelestarian seni,budaya, olahraga dan penanganan permasalahan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Langkah konkret yang dilakukan dalam upaya pemajuan dan pemertahanan budaya di Solok Selatan, (1) mengakui independensi lembaga adat dengan tidak melakukan intervensi terhadap kebijakan yang mereka sepakati; (2) Melakukan rehabilitasi puluhan rumah gadang suku atau kaum. Selama tiga tahun ini telah menelan anggaran sebesar Rp 2,3 miliar serta (3) Melakukan pembinan lembaga adat, pelestarian kesenian tradisionil, dan pengelolaan Cagar Budaya dengan total anggaran Rp 3 miliar.
Dalam waktu dekat, pemerintah kabupaten juga akan menerapkan pengajaran Kurikulum Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Minangkabau pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2024/2025. Dimana penyusunan oleh tenaga ahli dari Kajian Budaya Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya UNAND, Bapak Dr. Hasanuddin, M. Si. Datuk Tan Patih.
Kemudian menyinggung kepemimpinan orang suku minang di kancah nasional, Khairunas mengatakan peran orang Minangkabau itu pasang surut hingga sekarang. Penyebabnya terkait dengan karakter.
Menurut Khairunas karakter yang kuat menumbuhkan pribadi yang tangguh, sebaliknya kemerosotan karakter akan mengakibatkan tatanan masyarakat akan runtuh karakter dibentuk oleh budaya. (Yanto)