BeritaBerita UtamaDaerahKota PadangNasionalTERBARU

Pilkada 2024, Rahmat Saleh : Jangan Terpukau Dengan Subjek, Tapi Ide dan Gagasan

119
×

Pilkada 2024, Rahmat Saleh : Jangan Terpukau Dengan Subjek, Tapi Ide dan Gagasan

Sebarkan artikel ini

PADANG, RELASI PUBLIK – Sekretaris DPW PKS Sumatera Barat (Sumbar) Rahmat Saleh menekankan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan gagasan dan ide, bukan hanya sosoknya, dalam Pilkada 2024.

“Kita tidak lagi berbicara orang, tapi sistemnya. Jangan dilihat lagi subjeknya atau orangnya, melainkan objeknya, bagaimana ide, gagasan dan manajemennya,” ujar Rahmat dalam Diskusi Publik ‘Status Quo atau Perubahan’ yang digelar oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumbar di V-Coffee, Kota Padang, Kamis (2/5/2024).

Menurutnya, perubahan adalah kunci kemajuan suatu daerah. “Keberhasilan pembangunan suatu daerah itu pastinya dari perubahan. Perubahan itu ada setiap waktu, kalau tidak ada perubahan, maka tidak ada peningkatan dalam kepemimpinan,” jelas Rahmat.

Rahmat mengakui bahwa kepemimpinan Mahyeldi-Audy telah menunjukkan beberapa peningkatan dalam berbagai sektor. “Kita harus jujur, bahwa sejak dilantik, Mahyeldi-Audy sudah mendapatkan beberapa pencapaian, semisal kemarin, kita Indeks Pembangunan Manusia atau IPM nomor rangking 6 nasional. Kemudian pertumbuhan ekonomi kita juga baik,” kata Rahmat.

Namun, ia juga memahami bahwa masih ada kekurangan dalam kepemimpinan Mahyeldi-Audy. “Mungkin ada beberapa sektor yang masih kurang maksimal, tapi itu punya faktor tersendiri. Tapi, jangan tidak dinilai keberhasilannya,” sebut Rahmat.

Salah satu kelebihan kepemimpinan Mahyeldi-Audy menurut Rahmat adalah keharmonisan antara Gubernur dan Wakil Gubernurnya. “Harmonisasi hubungan antara Gubernur dan Wagub itu menjadi faktor untuk keberhasilan, untuk membangun tim, mustahil bisa membangun networking kalau keakuran kepala daerah tidak bagus,” kata Rahmat.

Rahmat berharap masyarakat dapat memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak, ide, dan gagasannya, bukan hanya sosoknya. “Kita berharap masyarakat memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak. Bagaimana ide dan gagasannya, sekali lagi, objeknya, bukan lagi tentang subjek,” harap Rahmat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *