PASAMAN, RELASI PUBLIK – Hujan lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Pasaman pada Rabu (3/4/2024) menyebabkan banjir dan tanah longsor. Sejumlah ruas jalan tertimbun material tanah, sementara beberapa wilayah terendam luapan air sungai.
Postingan video dan foto warga di media sosial menunjukkan banjir dan tanah longsor di beberapa titik di Kabupaten Pasaman. Cuitan warga menyebutkan bahwa longsor dan banjir telah menutup akses jalan, menyebabkan kemacetan panjang, terutama di wilayah selatan Kabupaten Pasaman, meliputi Kecamatan Tigo Nagari, Simpati, dan Bonjol.
Kondisi tersebut juga dialami langsung oleh Bupati Pasaman, Sabar AS, yang tengah melakukan Safari Ramadhan di Kecamatan Simpang Alahan Mati (Simpati) pada Rabu malam. Hujan deras di Simpati turun menjelang Maghrib ketika rombongan Tim Safari Ramadhan Khusus (TSRK) Bupati Pasaman sudah berada di lokasi berbuka puasa, di rumah warga Kampung Limpato, Nagari Alahan Mati Hilia.
Akibatnya, shalat Maghrib dan Isya harus dilaksanakan di rumah tersebut karena tidak memungkinkan menuju masjid di tengah hujan deras dan air sungai yang sudah menggenangi jalan. Setelah Isya, hujan mulai reda, dan rombongan TSR Pemda Pasaman bisa berjalan kaki menuju Masjid Taqwa Kampung Limpato untuk melanjutkan Safari Ramadhan.
Tokoh masyarakat setempat menyatakan bahwa selama Ramadhan, Masjid Taqwa Kampung Limpato selalu dipenuhi jamaah yang ingin menunaikan ibadah tarawih. Namun, hujan lebat menyebabkan dua anak sungai di kampung tersebut meluap, sehingga masyarakat takut keluar rumah.
“Banjir mulai merendam sebagian jalan dan pekarangan rumah warga, sehingga mereka terhalang berangkat ke masjid,” ujar Sepri Irmarial, Wali Nagari Alahan Mati Hilia.
Dalam pesannya di Masjid Taqwa, Bupati Sabar AS mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah antara pemerintah kabupaten, kecamatan, nagari, dan masyarakat. “Nilai-nilai ukhuwah islamiyah ini diperoleh selama pelaksanaan Safari Ramadhan,” kata bupati.
Bupati Sabar AS juga berpesan agar pembinaan keamanan dan ketaqwaan untuk membentuk kepribadian serta akhlak anak menjadi perhatian utama orang tua. “Pembentukan karakter anak dan remaja menjadi tanggung jawab kita bersama, termasuk pemerintah daerah dengan berbagai program keimanan dan ketaqwaannya,” kata bupati.
Bupati mendorong kebiasaan sholat subuh berjamaah di masjid, membaca Alquran, dan menjalankan aktivitas keagamaan lainnya secara rutin di masjid. Terkait harapan masyarakat untuk pembangunan kembali jembatan Kampung Marapak yang putus dan roboh akibat banjir beberapa tahun lalu, bupati menjelaskan bahwa pelaksanaannya akan dimulai tahun ini setelah menunggu peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Keuangan yang baru.
Untuk memotivasi anak-anak, Bupati Sabar AS memberikan reward THR kepada anak-anak yang rajin shalat di masjid. Mengakhiri sambutannya, Bupati Sabar AS menyerahkan bantuan uang Rp20 juta, Alquran, dan karpet shalat kepada pengurus masjid, serta bantuan dari Bank Nagari dan Baznas Pasaman untuk para lansia di Nagari Alahan Mati Hilia.
Setelah tarawih, Bupati Pasaman beserta kepala OPD teknisnya meninjau lokasi banjir di Kampung Limpato. Menurut laporan Wali Nagari setempat, banjir disebabkan oleh pengecilan di titik pertemuan dua anak sungai akibat sedimen lumpur yang terus menumpuk. “Jika curah hujan tinggi dan berlangsung lama, air sungai akan meluap,” kata Wali Nagari Alahan Mati Hilia.
Bupati Sabar AS memerintahkan Kadis PU untuk meninjau lapangan dan melakukan pengerukan sedimen di lokasi tersebut. “Besok koordinasikan dengan Wali Nagari, segera lakukan pengerukan di mulut sungai yang menyempit,” kata bupati kepada Kadis PU yang turut mendampingi malam itu.
Kepada Wali Nagari, bupati menginstruksikan untuk mendata korban, terutama para lansia, dan segera menyampaikan data ke Dinas Sosial untuk diberikan bantuan.
Dalam perjalanan pulang ke Lubuk Sikaping, rombongan TSRK Pemda Pasaman terhenti di ruas jalan antara SPBU Kumpulan dan Bonjol. Terjadi kemacetan panjang hingga dua kilometer akibat longsor tebing di sisi barat jalan yang menimbun badan jalan sepanjang 20 meter. Proses pembersihan material longsor berlangsung hingga pukul 02.00 WIB dini hari dengan menurunkan dua alat berat, excavator, dan wheel loader.