BeritaBerita UtamaDaerahKota SolokTERBARU

Dr. Sulistiana Dewi: Kurangnya Pemahaman Jadi Faktor Utama Tingginya Prevalensi Gangguan Jiwa

44
×

Dr. Sulistiana Dewi: Kurangnya Pemahaman Jadi Faktor Utama Tingginya Prevalensi Gangguan Jiwa

Sebarkan artikel ini

KOTA SOLOK, RELASI PUBLIK – Dinas Kesehatan Kota Solok mengadakan pertemuan untuk Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa di Kelurahan di Aula Puskesmas Nan Balimo pada hari Selasa (11/6/24).

Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa dan cara mendeteksi dini gejala-gejala gangguan kesehatan jiwa.

Kepala Bidang P2P dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. “Siapa saja bisa rentan terganggu kesehatan jiwanya. Terlebih, jangan antipati terhadap pasien gangguan jiwa, Tetapi berikan mereka perhatian dan kepedulian,” ujarnya.

Pertemuan ini diikuti oleh 45 peserta yang merupakan kelompok masyarakat dari Kelurahan di Kota Solok yang merupakan wilayah kerja Puskesmas se-Kota Solok. Peserta pertemuan ini merupakan masyarakat dengan kelompok rentan yang memiliki masalah gangguan kejiwaan seperti ibu hamil, penderita penyakit kronis, dan orang tua yang mempunyai anak usia Sekolah (Remaja).

Dokter Spesialis Kejiwaan dr. Sulistiana Dewi, Sp. Kj selaku Narasumber Ahli dari RS M. Natsir Kota Solok dalam materinya menyampaikan bahwa kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan mental juga menjadi faktor yang ikut berkontribusi terhadap tingginya prevalensi penyakit jiwa.

“Upaya preventif kesehatan jiwa ditujukan untuk mencegah terjadinya masalah kejiwaan, mencegah timbulnya atau kambuhnya gangguan jiwa, mengurangi faktor resiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum atau perorangan, serta mencegah timbulnya dampat masalah psikososial,” sampai Dewi. (*/A2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *