PESSEL, RELASI PUBLIK – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), mendapatkan bantuan ambulance dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp35 miliar tahun ini.
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, mengatakan keberadaan mobil ambulance ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat setempat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat sehingga tidak lagi keluhan dari masyarakat.
“Dengan adanya mobil ambulance ini, maka masyarakat akan lebih cepat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal,” ungkap bupati didampingi Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Intan Novia, Jum’at (28/6/2024)
Menurut bupati, dengan telah tersedianya mobil ambulance yang memadai di puskesmas maka tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan pelayanan kesehatan hingga sampai pada tingkatan rujukan.
“Kita sangat butuh dengan ambulance mengingat daerah kita merupakan daerah terpanjang dan terluas serta masyarakat nomor 3 terbanyak di Provinsi Sumatera Barat,” ujarnya.
“Sehingga, dengan kondisi daerah seperti itu akan menambah padat daftar rujukan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” sambungnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Intan Novia, menyatakan bahwasanya selama daerah itu memperoleh Dana Alokasi Khusus baru tahun ini yang memperoleh (DAK) terbesar sepanjang sejarah.
“Sepanjang sejarah, ini terbanyak selama memperoleh DAK Kesehatan, dalam tahun ini sebesar Rp 35 miliar dan Rp 10 miliar kurang lebih untuk anggaran pengadaan mobil ambulance, “terangnya.
Ia memaparkan, bahwasanya daerah itu mendapatkan 10 unit mobil ambulance roda empat dan 12 unit roda dua.
“Ini adalah hasil koordinasi langsung pak bupati dengan Sekjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2023 dan tahun ini realisasinya,” ujarnya.
Intan juga menjelaskan bahwasanya, meskipun sudah memperoleh 10 unit mobil ambulance, namun dirasakan belum mampu memenuhi kebutuhan daerah itu terhadap mobil ambulance.
Karena, mengingat mobil ambulance yang tersedia saat ini kondisinya tidak lagi memadai untuk memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat terutama melayani rujukan kesehatan.
“Maka dari itu kita akan terus mengusulkan ke kemenkes, dan semoga terealisasi pada tahun berikutnya,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwasanya DAK yang diterima oleh instansi yang dipimpinnya saat ini memperoleh sebanyak Rp 35 miliar dan terbanyak sepanjang sejarah sebagai penerima DAK.
“DAK kita saat ini sebanyak Rp35 miliar dan merupakan sejarah bagi kita selama menerima DAK,” katanya lagi. (Mil)