Berita UtamaKabupaten Pesisir SelatanTERBARU

Dinas Pertanian Pessel Survey Klaim Asuransi Usaha Tani Padi di Nagari Simpang Lama Inderpura

277
×

Dinas Pertanian Pessel Survey Klaim Asuransi Usaha Tani Padi di Nagari Simpang Lama Inderpura

Sebarkan artikel ini
Dinas Pertanian Pessel Survei Lahan Pertanian yang Masuk Usulan AUTP. (Foto dok Kominfo)

PESSEL, RELASI PUBLIK – Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melalui Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) sedang melakukan survei dan peninjauan terkait pengajuan klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Kelompok Tani Rayap Bersama, Nagari Simpang Lama Inderpura, Kecamatan Pancung Soal.

Survei ini dilakukan bersama petugas dari PT Jasindo Cabang Padang serta Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pancung Soal pada Kamis (11/7).

Handro Kurniawan, Kepala Bidang Sapras Dinas Pertanian Pessel, menjelaskan bahwa klaim AUTP diajukan sebagai ganti rugi atas kerusakan tanaman padi akibat banjir, kekeringan, dan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dijamin oleh polis asuransi.

“Penggantian yang diajukan adalah untuk kerusakan tanaman padi gagal panen dengan intensitas dan luas kerusakan mencapai 75 persen per petak. Untuk tanaman yang berumur lebih dari 10 hari setelah tanam (HST), ganti rugi yang diberikan adalah sebesar Rp 6 juta per hektar. Oleh karena itu, kami melakukan survei bersama dengan PT Jasindo Cabang Padang,” ujarnya kepada media pada Jumat (12/7).

Survei ini dilakukan dengan mengukur luas tanaman padi yang terkena serangan OPT menggunakan Global Positioning System (GPS). Data dari survei ini akan digunakan untuk mengisi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kerusakan yang akan diunggah melalui aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP).

Handro menambahkan bahwa hasil survei akan menjadi dasar untuk penentuan ganti rugi yang akan ditindaklanjuti oleh PT Jasindo sebagai perusahaan asuransi pertanian.

“Dengan survei ini, diharapkan para petani dapat menerima ganti rugi sesuai dengan kerusakan yang tercatat, yang nantinya dapat digunakan sebagai modal untuk musim tanam berikutnya,” tutup Handro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *