PESSEL, RELASI PUBLIK – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, SMAN 1 Basa Ampek Balai sukses menyelenggarakan Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) Kreasi tingkat SMA/SMK wilayah Provinsi Sumatera Barat, Jambi, dan Bengkulu yang dilaksanakan pada 9-10 November 2024. Acara yang berlangsung meriah ini diikuti oleh tim dari berbagai daerah dan menjadi ajang kompetisi yang penuh semangat serta kreativitas.
Pembukaan LKBB Kreasi dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Drs. Barlius, MM, didampingi Kepala Sekolah SMAN 1 Basa Ampek Balai, Sasra Mulyadi, S.Pd. Dalam sambutannya, Drs. Barlius menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam membangun karakter generasi muda.
“Melalui LKBB Kreasi, kita dapat menanamkan nilai kedisiplinan, kreativitas, dan kerja sama yang merupakan bagian dari semangat perjuangan para pahlawan. Saya bangga melihat antusiasme dan semangat peserta yang luar biasa hari ini,” ujar Drs. Barlius.
Sasra Mulyadi, S.Pd., juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan acara.
“Ini adalah bentuk kontribusi SMAN 1 Basa Ampek Balai dalam menghidupkan semangat Hari Pahlawan. Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berprestasi,” katanya.
Setelah melalui penilaian ketat oleh dewan juri, yang terdiri dari perwakilan TNI, Polri, dan pelatih profesional, diumumkan pemenang lomba sebagai berikut:
• Juara 1: SMAN 1 Ranah Pesisir
• Juara 2: SMAN 1 Basa Ampek Balai
• Juara 3: SMAN 1 Pancung Soal
• Danton Terbaik: Rahid Ramar Dianto (SMAN 1 Ranah Pesisir)
Dewan juri menilai para peserta berdasarkan kedisiplinan, kekompakan, kreativitas, dan inovasi gerakan. Penampilan para peserta juga diperkaya dengan yel-yel patriotik yang menggugah semangat para penonton.
Dalam acara LKBB ini, SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai juga memperkenalkan makanan tradisional khas Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan kuliner lokal sekaligus memperkenalkan makanan khas Tapan ke generasi muda dan masyarakat luas.
Makanan tradisional Tapan yang diperkenalkan antara lain Ondeh-Ondeh, Lpek Bugih, Kue Boko, Lpek Sgan, Lpek Ubing, Panyaram, Lmang Golek, Slmak, dan lain-lain. Masing-masing hidangan memiliki cita rasa khas yang mencerminkan kekayaan rempah dan tradisi memasak masyarakat setempat.
Dalam acara tersebut, pengunjung juga diberi kesempatan untuk mencoba memasak beberapa makanan tradisional. Chef lokal dan ibu-ibu komunitas masak di Tapan memberikan demonstrasi langsung, mengajarkan cara pengolahan bahan hingga penyajian yang autentik.
Acara yang berlangsung hingga sore ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat dan peserta. Semangat, kreativitas, dan kekompakan yang ditampilkan menjadi bukti bahwa nilai-nilai perjuangan para pahlawan terus hidup di hati generasi muda. (Rusdi)