Siberut Selatan,relasipublik – Kekacauan melanda Siberut Selatan setelah puluhan pengendara motor mengalami kerusakan kendaraan akibat menggunakan BBM subsidi yang beredar di kios-kios warga. Kejadian ini menyebar cepat seperti api di tengah ladang kering, memicu kepanikan dan kemarahan warga setempat.
Diduga kuat, BBM yang dijual tercampur dengan zat asing, menyebabkan mesin motor mati mendadak dan tidak bisa dihidupkan kembali. Dalam suasana yang penuh frustrasi, warga berbondong-bondong mengeluhkan kerugian yang mereka alami.
Hendra (34), seorang pengendara, menjadi salah satu korban. “Awalnya motor saya hanya tersendat, tapi kemudian mati total di jalan. Ketika saya cek, ternyata banyak orang lain yang mengalami hal serupa. Ini seperti mimpi buruk,” ujar Hendra dengan nada kesal.
Kondisi ini juga membuat para pemilik bengkel kewalahan. Dalam sehari, mereka menerima lusinan motor dengan keluhan serupa. “Saat dibongkar, kami menemukan cairan asing di dalam bahan bakar, bahkan ada indikasi campuran air. Efeknya merusak sistem bahan bakar, dan busi jadi hitam pekat akibat residu,” ungkap seorang mekanik dengan raut serius.
*Bukti-Bukti BBM Tak Normal*
Kecurigaan terhadap BBM semakin menguat setelah beberapa warga melaporkan keanehan pada minyak yang mereka beli. “Warnanya lebih keruh, dan baunya juga tidak seperti biasa,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya. Para pemilik kios pengencer BBM pun ikut angkat bicara. Mereka mengaku mendapatkan pasokan dari daerah Siberut Barat Daya. Namun, hingga kini, pihak pemasok belum memberikan klarifikasi terkait dugaan ini.
*Protes dan Harapan Warga*
Kemarahan warga tak terbendung. Mereka merasa dirugikan karena puluhan kendaraan kini terparkir di bengkel, membutuhkan perbaikan yang tak murah. “Kami butuh solusi cepat! BBM seperti ini tidak hanya merusak motor, tapi juga mengganggu aktivitas sehari-hari kami,” tegas seorang warga.
Hingga berita ini diturunkan, puluhan motor masih dalam antrean perbaikan. Warga Siberut Selatan berharap pihak terkait segera mengusut tuntas persoalan ini dan memastikan distribusi BBM yang aman dan berkualitas.
Sementara itu, keheningan pihak pemasok minyak menciptakan ketegangan yang semakin terasa. Situasi ini menyisakan pertanyaan besar: siapa yang bertanggung jawab atas kekacauan ini?
(***)