Berita UtamaKabupaten DharmasrayaTERBARU

Ketua DPRD Pariyanto dianugerahi Penghargaan NU Awards saat Harlah NU Ke 98

153
×

Ketua DPRD Pariyanto dianugerahi Penghargaan NU Awards saat Harlah NU Ke 98

Sebarkan artikel ini

DHARMASRAYA, RELASIPUBLIK -Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto SH, yang juga Politisi dari Partai PDI Perjuangan diberikan penghargaan dari organisasi besar di Indonesia yakni Nahdatul Ulama (NU) atas kontribusi ketua DPRD dalam ikut membesarkan NU di Dharmasraya. Penghargaan NU Awards ini diberikan dalam Harlah NU ke 98 sekaligus lounching Kartanu yang dipusatkan di Ponpes Tarbiyatul Athfal, Nagari Koto Ranah, Kecamatan Koto Besar, Minggu (28/02).

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa diundang oleh NU Dharmasraya dan diberikan penghargaan yang tak ternilai,” ungkap Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto kepada sejumlah wartawan.

Ia mengatakan , NU merupakan organisasi terbesar di Indonesia dan NU hadir sebelum Indonesia ini merdeka dan salah satu organisasi yang berjuang dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia,dan menciptakan halal bihalal pertama di Indonesia bersama presiden Soekarno

“Kita berharap NU juga bisa tumbuh besar di Dharmasraya dan juga memberikan kontribusi dalam membangun Dharmasraya kedepan lebih maju dan lebih baik lagi secara bersama sama dengan pemerintah, ” bebernya.

Terpisah Ketua Tanfidziyah, KH Nur Kholidin mengatakan dalam menyongsong satu abad NU, sesuai dengan tema “Menyongsong Satu Abad, Meneladani Mua’assis, Menuju Kemandirian NU”. Beberapa kegiatan dilakukan, salah satunya NU Award dan lounching kartanu.

“Salah satu penerima NU Awards adalah ketua DPRD Dharmasraya, yang juga peduli dan berkontribusi dalam perkembangan NU di Dharmasraya, ” jelasnya.

Sementara itu dalam sambutan yang disampaikan dalam Harlah NU, Nur Kholidin juga menyampaikan dimana masa yang lalu NU telah berusaha menjaga dan mengawal negara melalui fatwa jihad yang dikeluarkan oleh Rais Akbar PBNU Hadratussyekh Hasyim Asyari yang menyatakan bahwa hukum memerangi kaum penjajah adalah wajib. Fatwa ini katanya, yang kemudian dijadikan Resolusi Jihad oleh PBNU sehingga mendorong masyarakat terutama para santri untuk melawan Belanda sehingga terjadi perang 10 November dan dinyatakan sebagai Hari Pahlawan.

“Tanggal 22 Oktober lahirnya Resolusi Jihad akhirnya juga dinyatakan sebagai Hari Santri Nasional oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Salah satu ancaman yang kita hadapi sekarang ini menurut kami adalah radikalisme dan intoleran. Bagi NU, Pancasila dan NKRI sudah final,” Ungkapnya .

Ditambahkan Nurkhalidin, NU di Kabupaten Dharmasraya, sebagai wilayah pemekaran masih terus menjalin hubungan dengan pemerintah dan pihak-pihak lain dalam memajukan organisasi.

“Wujud nyata kita sebagai ungkapan terima kasih pada peringatan hari lahir NU ke-98 maka digelarlah Anugerah NU Awards PCNU Kabupaten Dharmasraya ini dan salah satu penerima nya Ketua DPRD Dharmasraya, ” Pungkasnya. (jp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *