BeritaDaerahKota Padang

Tim Penggerak PKK Kelurahan Koto Pulai Masuk Lima Besar Nominasi Penilaian Tingkat Provinsi Sumbar

21
×

Tim Penggerak PKK Kelurahan Koto Pulai Masuk Lima Besar Nominasi Penilaian Tingkat Provinsi Sumbar

Sebarkan artikel ini

Padang,relasipublik– Tim Penggerak PKK Kelurahan Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan masuk dalam lima besar nominasi penilaian tingkat Provinsi Sumatra Barat.

Keberhasilan ini tidak lepas dari beragam inovasi unggulan yang diusung dalam berbagai bidang, mulai dari ketahanan keluarga, kesehatan, lingkungan, hingga ekonomi kreatif.

Ketua TP-PKK Kelurahan Koto Pulai, Ny. Rika Hendri Shouvandi dalam eksposenya menjelaskan bahwa seluruh program yang dijalankan berakar dari semangat kolaboratif dan kepedulian terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Salah satu inovasi utama adalah Semangat Menuju Pulai Asri Nan Rancak (SEMPURNA) yang merupakan digitalisasi data profil anggota Dasawisma melalui barcode, terintegrasi dengan sistem e-Dasawisma.

“Selain itu, digitalisasi kegiatan PKK juga dilakukan melalui inovasi Digitalisasi Kegiatan PKK Koto Pulai (DIPAKAI) yang mendokumentasikan seluruh aktivitas PKK di website Kecamatan Koto Tangah, sebagai sarana berbagi inspirasi dan memperluas jangkauan publikasi,” katanya saat ekspose penilaian gerakan PKK Koto Pulai, Jumat (20/6/2025).

Sekretariat PKK juga mengembangkan sistem “BARAD PUNCAK” (Barcode Administrasi Pulai Rancak) untuk menata administrasi dan program kerja berdasarkan pokja masing-masing. Sementara itu, “BULE AMERIKA PUNCAK” (Buku Lengkap Administrasi Diberikan Pulai Rancak) menjadi bentuk pengawasan rutin sekretariat terhadap tertib administrasi tiap bidang.

Untuk mempererat hubungan antarkader, TP-PKK juga menggagas program “SUDUD PUNCAK” (Suka Duka di Pulai Rancak) dengan mengunjungi anggota yang mengalami suka maupun duka.

Di Pokja I, inovasi-inovasi difokuskan pada pembinaan anak dan remaja, di antaranya CEMARA (Cerdas, Energik, Mandiri, Amanah, Religius Aktif), KRISAN (Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba), KISAK (Keluarga Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan), KIAT (Keluarga Indonesia Anti Traficking), dan PKBN (Pembinaan Kesadaran Bela Negara). Gerakan kepemudaan pun terus didorong melalui Gerakan Remaja Kembali ke Masjid (Gerlima), Remaja Anti Narkoba (Retina), Remaja Delapan Belas Dua Satu (Redbus), Gerakan Menolak Pernikahan Dini (Geempi).

Pokja satu peduli identitas anak dan catat perkawinan (Poktuliaca), gerakan remaja cinta tanah air (Gemacinta), pos pelayanan dan perindungan konseling anak remaja (Polisar), rumah kreatif remaja dan lansia (Rutijala), masyarakat berbagi jumat berkah (Mata) gerakaan tabungan seribu hari (Gaseri).

“Sementara itu, Pokja II, Kelurahan Koto Pulai memanfaatkan berbagai platform digital seperti GoFood, Shopee, e-catalog, dan live TikTok untuk memasarkan produk UP2K melalui program “Saum Pa’ Etos”. Langkah ini dilakukan atas kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang,” jelasnya.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terdapat 698 KK di Koto Pulai, dan 185 di antaranya tergolong Rumah Tangga Miskin Produktif (RTMP). Program Kampung Mandiri pun terbukti mampu meningkatkan pendapatan keluarga melalui perkembangan jumlah anggota, modal usaha, dan stratifikasi Poklak UP2K.

Inovasi lainnya dalam Pokja II antara lain “Sejahtela” (sereh, jahe, telang) sebagai produk khas dari tanaman unggulan lokal. Produk ini akan dikembangkan lebih lanjut dengan teknologi tepat guna melalui dukungan dari Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Koperasi.

“Dalam upaya mendukung ketahanan pangan, TP-PKK juga mencetuskan program “TOL SWA TO” (Toko Online Swalayan Toko), yakni pemanfaatan lahan pekarangan untuk warung hidup dan apotek hidup yang mendukung ketahanan pangan serta ekonomi keluarga,” bebernya.

Di Pokja III, lebih dari 40 rumah sudah memanfaatkan pekarangan untuk HATINYA PKK. Muncul pula inovasi “PASTINYA” (Pulai Asri Teratur Ari Indah dan Nyaman), berupa barcode manfaat tanaman yang ditanam di taman dan pekarangan warga.

“Inovasi ini bertujuan menumbuhkan minat masyarakat dalam bercocok tanam dengan memahami manfaat langsung dari tanaman tersebut,”ungkapnya.

Program “Satu hari tidak ke pasar” menjadi solusi praktis untuk membantu warga memenuhi kebutuhan dapur dari hasil panen taman PKK, yang dapat dikonsumsi langsung atau dijual kembali. Penghasilan dari program ini dimanfaatkan untuk pembelian bibit baru.

TP-PKK Koto Pulai juga menghadirkan “Wisata Edukasi Taman Tapi Aia”, yaitu kawasan agrowisata yang ramah anak dan edukatif. Di sini, anak-anak belajar pertanian dan budidaya ikan, dipandu langsung oleh kader PKK yang telah dilatih sebagai pemandu wisata. Celengan sedekah bibit juga tersedia untuk pengunjung yang ingin berbagi.

Program “Rumah Toga” menjadi pelengkap inovasi di Pokja III. Rumah tangga didorong untuk menanam tanaman obat keluarga yang dapat digunakan secara mandiri jika diperlukan.

Capaian Pokja IV juga tidak kalah membanggakan. Seluruh rumah memiliki jamban sehat, akses instalasi air bersih, SPAL, serta tempat sampah rumah tangga. Angka partisipasi persalinan di fasilitas kesehatan, pemberian ASI eksklusif, hingga penimbangan balita mencapai 100 persen. Sementara itu, jumlah peserta KB aktif mencapai 64 persen, dan rumah tangga berpenghasilan tetap mencapai 91 persen.

“Beberapa inovasi Pokja IV lainnya yakni Sertifikat Imunisasi Anak (Seiman) dan Sertifikat ASI Eksklusif (Seasik) serta kampung PHBS cerdas dan duta PHBS,” tutupnya. (MA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *