Padang,relasipublik – Munculnya sejumlah nama jelang Musprov KONI yang Sumbar yang dikabarkan akan diagendakan pada tahun ini melahitkan banyak harapan atas nasib KONI, atlit dan dunia olah raga Sumbar.
Seperti diketahui, dunia olah raga Sumbar selayak tenggelam oleh sejumlah kasus ; seperti tranparansi, dugaan penyelewengan anggaran, perselisihan dan persaingan antar faksi dalam tubuh KONI, terabaikannya kesejahteraan dan masa depan atlit serta prestasi yang terjun bebas.
Fakta horor tersebut seolah tak terbantah. Oleh karenanya, beberapa pihak yang kasihan dan miris melihat realita yang terjadi mengambil sikap.
Baik mereka yang masih dalam kepengurusan KONI, namun terabaikan hingga saran dan kritik tidak dihargai, beberapa pengurus KONI daerah dan beberapa cabor.
Intensitas komunikasi dan kordinasi antara KONI dan pemprov pun dianggap lemah. Meski salah satu dari Waketum dicap orangnya pihak penguasa.
Bahkan, dalam penilaian banyak pihak ‘orang’ tersebut dinilai tak berhasil atau gagal ketika ditunjuk menjadi Plt Ketum KONI Sumbar dan tak mampu membawa prestasi pada PON.
Dan kemunculannya pada kontesrasi caketum KONI Sumbar saat ini dianggap hal ganjil. Rasa malunya yang gagal dipertanyakan,”kok masih percaya diri?”
“Tiap orang memiliki karakternya masing-masing. Mungkin orang tersebut telah anggap ia berhasil. Dan kompetensinya tak perlu dipertanyakan lagi,”tutur Pax Alle.
Pax Alle mengakui belum mengenal orang tersebut dengan baik, namun ia telah terima informasi baik dan kurangnya.
“Tiap-tiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan,”tambahnya.
Pax Alle berpandangan, setiap individu berhak mengabdi dan mendidikasikan dirinya pada kemajuan dan masa depan olah raga di daerahnya.
Dari catatan yang ia kumpulkan, Pax Alle mengapresiasi munculnya sejumlah nama alternatif untuk menahkodai lembaga otoritas olah raga itu.
Dan ia pun juga mengakui kesediannya menjadi salah satu kandidat yang akan membawa perubahan baru.
Dalam pantauan media, saat ini ada sejumlah nama yang sedang mengapung untuk Caketum ; Hamdanus, Yohanes Wempi, Delfi Nasri, Tommy Pasaman, Pax Alle dan Brigjen TNI Dr.Khairul Anwar.
Hamdanus di awal dikabarkan calon kuat dan digadang-gadangkan serta bersebar info serta klaim merupakan representasi penguasa.
Namun, perlawanan dunia olah raga Sumbar menghancurkan stigma dengan lahirnya sejumlah calon-calon alternatif.
Usai kemunculan nama Brigjen Khairul, angin harapan seolah berembus mengantarkan rasa optimisme pada perubahan dan masa depan dunia olah raga.
“Saya secara pribadi mengakui itu dan menyatakan siap berkalborasi dengan beliau,”ungkap Founder SPORTY kepada media. (*)