JAKARTA, RELASIPUBLIK.com- Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, bersama Ketua TP PKK, Ny Maria Feronika menjadi narasumber dalam talkshow eksklusif di Radio Sonora 92 FM Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Talkshow ini menjadi ajang strategis bagi Pemerintah Kota untuk memperkenalkan visi, budaya, serta program pembangunan kota yang dikenal sebagai Serambi Mekkah itu ke panggung nasional.
Dalam talkshow tersebut, Wako Hendri menekankan pentingnya budaya Minangkabau sebagai fondasi pembangunan Padang Panjang.
“Budaya Minang bukan hanya seni dan tradisi, tapi juga etika sosial. Nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah kami terapkan dalam kebijakan pendidikan, sosial, bahkan ekonomi. Ini yang menjaga harmoni dan membentuk karakter generasi muda kita,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, pada periode keduanya menjabat ini, ia bertekad menyelesaikan proyek-proyek strategis yang sempat tertunda di periode sebelumnya. Salah satunya adalah Pasar Pusat dan pengembangan kawasan Islamic Centre yang akan dijadikan sebagai pusat kajian Islam modern dan wisata religi.
“Kami ingin Islamic Centre bukan hanya simbol keagamaan, tapi juga pusat studi Islam kontemporer yang terbuka untuk dunia. Sementara Pasar Pusat akan kita revitalisasi agar menjadi penggerak ekonomi daerah yang ramah pedagang kecil,” jelas Hendri.
Di bidang ekonomi kreatif, Ketua TP-PKK Maria turut mempromosikan Sentra Kerajinan Kulit Minang Kayo. Menurutnya, sentra tersebut tidak hanya mempertahankan warisan kerajinan lokal, tetapi juga membuka lapangan kerja dan memperkuat posisi UMKM perempuan di Padang Panjang.
“Kami dorong ibu-ibu rumah tangga untuk berdaya. Kami bantu dari sisi pelatihan digitalisasi, pengurusan NIB, hingga akses pemasaran lewat festival dan market place. Bahkan soal kemasan, halal dan NKV juga kami dampingi,” tutur Maria.
Tak luput, tantangan keterbatasan fiskal dan lahan menjadi sorotan. Namun Wako Hendri menegaskan, Padang Panjang tidak akan kalah langkah.
“Yang penting bukan keterbatasan, tapi kreativitas. Kami dorong efisiensi belanja, penggunaan lahan vertikal, dan peningkatan SDM birokrasi maupun masyarakat,” ujarnya.
Strategi pembangunan kota juga dibahas, termasuk soal penataan ruang cerdas, pemanfaatan lahan tidur, dan pembangunan hunian vertikal bersubsidi bagi generasi muda dan ASN.
“Kota kecil seperti Padang Panjang harus bisa menjadi kota kompak dan adaptif,” kata Wako.
Terkait isu sosial seperti pengangguran muda dan kesenjangan pendidikan, Pemko mengandalkan pelatihan vokasi, inkubasi wirausaha muda, serta kerja sama beasiswa dan CSR sektor swasta.
“Kami ingin setiap anak Padang Panjang punya kesempatan yang sama untuk tumbuh,” tambahnya.
Sebagai penutup, Hendri Arnis memaparkan program prioritas RPJMD yang sedang dikebut: digitalisasi layanan publik, reformasi birokrasi, pembangunan Pusat Layanan Pendidikan, pengembangan Islamic Centre, hingga peningkatan PAD berbasis UMKM dan pariwisata.
“Kami ingin meninggalkan warisan kebijakan yang membumi dan berdampak langsung. Dengan ruang kreatif seperti Padang Panjang Youth Center dan literasi digital, kami siapkan generasi muda jadi urang awak yang siap bersaing secara global,” tutup Hendri. (Gito)