Kabupaten Tanah Datar

Musrenbang Sumanik: Dari Aspirasi Warga Menuju Inovasi Pembangunan Nagari

15
×

Musrenbang Sumanik: Dari Aspirasi Warga Menuju Inovasi Pembangunan Nagari

Sebarkan artikel ini

sumbar.relasipublik.com // Tanah Datar

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nagari Sumanik yang digelar di aula kantor nagari, Selasa (16/9), menjadi ruang perjumpaan penting antara pemerintah dan masyarakat. Bukan sekadar forum formal tahunan, Musrenbang kali ini hadir sebagai wadah untuk merajut aspirasi, menyusun prioritas, sekaligus menguji komitmen bersama dalam menghadirkan pembangunan nagari yang lebih berdaya saing.

Walinagari Sumanik, Yopi Hendra, membuka pertemuan dengan nada reflektif. Ia mengakui derasnya usulan pembangunan yang masuk dari berbagai jorong merupakan tanda partisipasi masyarakat yang tinggi, namun sekaligus menjadi tantangan besar bagi pemerintah nagari.
“Ini sebuah ujian bagi kami untuk menyeimbangkan kebutuhan dengan ketersediaan anggaran. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berinovasi dalam peningkatan pendapatan asli nagari, agar pembangunan Sumanik ke depan lebih kokoh,” ungkapnya.

Lebih jauh, Yopi menekankan pentingnya strategi keluar dari ketergantungan dana transfer pemerintah. Ia menyoroti potensi wisata, kerajinan lokal, serta produk unggulan sebagai peluang besar. “Kita harus berani menciptakan terobosan—mulai dari pengelolaan wisata, kerajinan, hingga produk unggulan yang bisa menambah pundi-pundi nagari,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Salimpaung, Khairunnas, S.STP, membawa perspektif berbeda. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari banyaknya proyek, tetapi juga bagaimana anggaran digunakan secara efisien. Fokusnya tertuju pada penguatan Badan Usaha Milik Nagari (BumNag) Sumanik.
“BumNag harus jadi motor inovasi dan ketahanan pangan, sejalan dengan program pemerintah pusat,” ujarnya.

Khairunnas menegaskan bahwa isu ketahanan pangan tidak boleh sekadar slogan. Menurutnya, nagari yang kokoh pangannya akan lebih siap menghadapi krisis. “Hal ini harus diwujudkan melalui pengelolaan lahan produktif, pemberdayaan kelompok tani, dan keberanian nagari dalam mengembangkan sektor pertanian modern,” tambahnya.

Musrenbang Sumanik kali ini turut melibatkan berbagai unsur strategis: Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Tanah Datar, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Salimpaung, Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (BPRN), Kerapatan Adat Nagari (KAN), mahasiswa KKN Politeknik Negeri Padang, hingga tokoh-tokoh masyarakat. Kehadiran lintas unsur ini memberi sinyal kuat bahwa pembangunan bukan lagi monopoli pemerintah, melainkan hasil kerja kolektif.

Seiring rampungnya Musrenbang, harapan besar mengemuka: agar setiap usulan tidak berhenti di meja rapat, tetapi terwujud menjadi program nyata yang berdampak luas. Dengan sinergi, efisiensi, dan keberanian berinovasi, Nagari Sumanik diyakini mampu menapaki jalan menuju pembangunan yang lebih progresif, sekaligus menjadi teladan bagi nagari lain di Tanah Datar(d13)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *