Jakarta,relasipublik— Biro Pembinaan Keluarga Kepala Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar pertemuan perdana melalui Zoom Meeting bertema “Istri Kada-Wakada Mengoptimalkan Peran Ispimda”. Kegiatan ini diikuti oleh para istri kepala daerah dan wakil kepala daerah PKS dari seluruh Indonesia sebagai ajang silaturahmi, konsolidasi, sekaligus penguatan peran strategis perempuan dalam mendukung arah pembangunan nasional.
Dalam sambutannya, Ketua Biro Pembinaan Keluarga Kepala Daerah PKS, Hj. Nevi Zuairina, menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat kontribusi istri kepala daerah dalam membangun bangsa dari basis keluarga.
“Pembangunan bukan hanya soal kebijakan dan angka, tetapi tentang nilai, etika, dan keberpihakan kepada masyarakat. Istri kepala daerah berperan sebagai penjaga nilai dan penguat moral bagi pemimpin daerah,” ujar Hj. Nevi.
Menurut Anggota DPR Komisi VI ini, PKS memandang keluarga sebagai fondasi utama pembangunan nasional. Ia menegaskan bahwa keluarga yang kuat akan melahirkan masyarakat tangguh dan menjadi penopang keberlanjutan pembangunan. Dalam konteks ini, para istri kepala daerah di bawah koordinasi Ispimda (Ikatan Istri Kepala dan Wakil Kepala Daerah PKS) memiliki tiga peran strategis yang tak terpisahkan: sebagai penggerak ketahanan keluarga, inspirator gerakan sosial, dan penjaga integritas pemimpin daerah.
“Kita harus memastikan pembangunan yang dijalankan tidak kehilangan sentuhan kemanusiaan. Melalui optimalisasi peran Ispimda, perempuan dapat menjadi motor perubahan sosial dan penjaga moral agar para pemimpin tetap berpihak kepada rakyat,” tambah politisi PKS ini.
Biro Pembinaan Keluarga Kepala Daerah PKS juga berkomitmen untuk mengembangkan program pembinaan yang lebih sistematis, seperti pelatihan kepemimpinan perempuan, forum kebijakan publik, serta pendampingan spiritual dan psikologis bagi para istri kepala daerah.
Nevi mengajak agar seluruh peserta menjadikan forum ini sebagai gerakan nyata perempuan PKS dalam memperkuat kiprah Ispimda di seluruh Indonesia.
“Kita bukan pelengkap jabatan suami, tetapi penentu arah keluarga dan masyarakat. Bersama nilai keadilan dan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan Indonesia yang lebih berkeadilan dan berkeadaban,” pungkas Nevi Zuairina.