BeritaDaerahKota Padangpanjang

Pacu Kuda Gubernur Cup Padang Panjang Hidupkan Tradisi dan Ekonomi Rakyat

22
×

Pacu Kuda Gubernur Cup Padang Panjang Hidupkan Tradisi dan Ekonomi Rakyat

Sebarkan artikel ini

Padang Panjang,relasipublik – Anggota DPD RI asal Sumatera Barat, Irman Gusman, menghadiri pembukaan Kejuaraan Pacu Kuda Alek Anak Nagari Pabasko Gubernur Cup III di Galanggang Pacuan Kuda Bancah Laweh, Kota Padang Panjang, Minggu (26/10/2025).

Dalam sambutannya, Irman Gusman menilai pacuan kuda merupakan tradisi yang perlu dijaga dan dikembangkan menjadi ajang tahunan berskala nasional.

“Pacu kuda harus diadakan setiap tahun dan terus ditingkatkan. Ini bukan hanya soal sportivitas, tetapi juga semangat perjuangan dan silaturahmi. Dengan jaringan yang kita miliki bersama, mari kita angkat arena pacuan kuda ini ke level nasional,” ujar Irman.

Menurutnya, kegiatan turun-temurun seperti pacuan kuda dapat menjadi penggerak ekonomi daerah jika dikelola dengan baik dan disinergikan dengan konsep modernisasi seperti yang dilakukan di berbagai negara.

“Dengan dukungan bersama, ini langkah awal untuk menghidupkan tradisi sekaligus mendorong ekonomi rakyat. Mudah-mudahan menjadi penggerak ekonomi Padang Panjang,” katanya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi memberikan apresiasi atas terselenggaranya iven tersebut. Ia menegaskan bahwa pacu kuda bukan hanya olahraga, melainkan bagian dari budaya masyarakat Sumbar yang memiliki nilai religius.

“Pacu kuda adalah olahraga yang disunahkan Rasulullah. Ini budaya kita sekaligus ajaran Nabi Muhammad. Karena itu, sangat tepat jika kegiatan seperti ini terus dilestarikan,” katanya.

Ia juga menilai, kegiatan seperti pacu kuda memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi pelaku UMKM dan masyarakat sekitar, apalagi Padang Panjang dikenal sebagai kota transit.

“Kegiatan seperti ini mendongkrak ekonomi, memperkuat UMKM, dan menambah daya tarik wisata,” katanya lagi.

Selain itu, Mahyeldi menyinggung pentingnya optimalisasi aset daerah, termasuk stasiun kereta api Padang Panjang, yang telah masuk dalam RPJMN untuk diaktifkan kembali sebagai bagian dari peningkatan konektivitas dan pembangunan ekonomi daerah.

Walikota Padang Panjang, Hendri Anis, menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjadikan Bancah Laweh sebagai arena pacuan kuda representatif dan bersejarah.

“Kami sedang menyiapkan DED (Detail Engineering Design) untuk memperbaiki fasilitas pacuan kuda agar bisa digelar minimal sekali setahun. Tempat ini punya nilai sejarah tinggi bagi Batipuah, Lima Puluh Kota, dan Padang Panjang,” ujarnya.

Anggota DPRD Sumbar, Erick Hamdani, menyebut pacu kuda bukan sekadar perlombaan, melainkan simbol ketangkasan dan kebersamaan masyarakat Minangkabau. “Kita ingin pacu kuda menjadi iven nasional yang mencerminkan keharmonisan dan keberagaman masyarakat,” katanya.

Sementara Ketua Pordasi Sumbar, Riki Putra, berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan karena memberi manfaat ekonomi bagi pelaku UMKM dan menjadi ajang hiburan rakyat.

Tokoh adat Angku Datuak Kupiah juga menyampaikan apresiasi kepada anak nagari dan panitia yang telah melestarikan tradisi ini. “Kami ninik mamak berterima kasih kepada anak kemenakan yang menghidupkan kembali galanggang Bancah Laweh. Ini tanah ulayat Nagari Gunung, gunakanlah untuk kegiatan positif bagi anak nagari,” ucapnya.

Ketua Panitia, Delius Putra, melaporkan bahwa kejuaraan ini terlaksana berkat kolaborasi antara Pemprov Sumbar, Pemko Padang Panjang, dan berbagai pihak lainnya.

Sebanyak 59 ekor kuda dari berbagai daerah seperti Sumatera Utara, Aceh, dan kabupaten/kota di Sumbar ikut ambil bagian. Menariknya, iven ini juga melibatkan 1.877 pelaku UMKM, dan seluruh kegiatan dibuka gratis untuk masyarakat umum. “Ini iven untuk masyarakat. Semua bisa ikut menikmati tanpa dipungut biaya,” ucapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *