Jakarta,relasipublik – Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina, menekankan pentingnya efisiensi dan pemerataan layanan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT PLN (Persero), yang membahas Evaluasi Kinerja Semester I 2025, Aksi Korporasi 2026, serta Roadmap Ketahanan Energi Nasional.
Politisi PKS ini mengapresiasi capaian PLN yang mencatat penjualan listrik 155,62 TWh atau tumbuh 4,36% YoY, serta laba usaha Rp 30,56 triliun pada Semester I 2025.
Namun, Nevi mengingatkan bahwa pertumbuhan tersebut harus dijaga agar berkelanjutan di tengah tekanan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik.
“PLN harus memastikan pertumbuhan konsumsi listrik tidak hanya bertumpu pada sektor tertentu, tetapi diperluas melalui elektrifikasi industri, kawasan ekonomi, dan layanan bernilai tambah,” ujarnya.
Nevi juga menyoroti tingginya surplus kapasitas di Jawa–Bali yang mencapai ±40%, yang menekan efisiensi dispatch dan meningkatkan pembayaran kapasitas ke IPP.
“Oversupply yang terlalu tinggi hanya akan membebani keuangan PLN. Diperlukan strategi mitigasi, renegosiasi kontrak, dan peningkatan akurasi perencanaan permintaan,” tegasnya.
Selain itu, Legislator asal Sumbar II ini menyoroti ketimpangan kualitas layanan, terutama terkait **SAIDI-SAIFI** di wilayah timur Indonesia. Meski angka nasional membaik, pemerataan belum tercapai.
“PLN harus memastikan keandalan dirasakan adil oleh seluruh masyarakat. Tidak boleh ada wilayah yang tertinggal,” kata Nevi.
Terkait layanan pelanggan, Nevi menilai inovasi PLN belum sejalan dengan perkembangan teknologi digital dan AI.
“Kami ingin melihat lompatan inovasi yang benar-benar meningkatkan kenyamanan pelanggan, bukan sekadar perbaikan kecil,” ujarnya.
Pada aspek aksi korporasi 2026, Nevi meminta penjelasan tegas mengenai progres PLTN, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta percepatan penambahan Energi Baru Terbarukan sebagaimana ditetapkan dalam RUPTL 2025–2034 yang menargetkan 76% penambahan kapasitas berasal dari EBT.
“Transisi energi bukan sekadar jargon. Ini harus berjalan dengan roadmap yang jelas, pendanaan yang kuat, dan keberpihakan pada kepentingan rakyat,” tutup Nevi Zuairina.












