NasionalTERBARU

Anton Permana Dt Hitam : Kedatangan Presiden Prabowo, Menhan, Panglima TNI Hingga Titiek Soeharto Bukti Pemerintah Pusat Sangat Peduli Terhadap Sumbar dan Aceh

25
×

Anton Permana Dt Hitam : Kedatangan Presiden Prabowo, Menhan, Panglima TNI Hingga Titiek Soeharto Bukti Pemerintah Pusat Sangat Peduli Terhadap Sumbar dan Aceh

Sebarkan artikel ini

JAKARTA,RELASIPUBLIK–Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun. Demikan ummat Islam diajarkan apabila tertimpa musibah, baik bencana alam maupun meninggal dunia. Ribuan rumah, puluhan ribu pengungsi, dan ratusan jiwa melayang akibat musibah banjir dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Otomatis, bencana dan musibah ini menjadi perhatian nasional bahkan dunia.

Namun cukup disayangkan, ketika suasana haru dan duka menimpa saudara kita yang jadi korban banjir dan tanah longsor, masih saja ada omelan, cacian negatif terhadap pemerintah khususnya BNPB. Seharusnya, disaat momen ini yang dibutuhkan adalah kepedulian, rasa solidaritas dan dukungan dari semua kita untuk membantu dan meringankan derita ribuan korban banjir dan tanah longsor.

Dr. Anton Permana, SIP.,MH Dt. Hitam, tokoh nasonal, aktifis, yang juga adalah putera asal Sumatera Barat, meminta agar menghentikan saling menyalahkan diantara kita dan apalagi menyalahkan terhadap BNPB yang justru sejak awal-awal musibah sudah langsung memberikan quick responsnya kepada daerah yang tertimpa bencana khususnya Provinsi Sumatera Barat.

“Sekarang saatnya saling membantu, memupuk solidaritas, rasa tolong menolong dan peduli dengan saudara kita yang tertimpa musibah. Dan juga jangan lupa ucapan terima kasih terhadap pemerintah pusat, atau siapa saja yang sudah berjibaku turun langsung ke lapangan serta menyalurkan bantuan nyata kepada masyarakat, “ kata Anton Permana Datuak Hitam (panggilan adat beliau di Sumbar) yang selama ini juga terlihat aktif menjadi relawan dalam setiap bencana alam seperti di Gempa Bumi Cianjur, dan Erupsi Gunung Simeru di Lumajang beberapa waktu yang lalu.

“Lihat Bapak Presiden Prabowo Subianto, Kemenhan, Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI berserta jajarannya yang langsung turun ke kampung kita Ranah Minang membawa ratusan ton bantuan. Bahkan Ibu Titiek Soeharto berserta puteranya Mas Didit juga ikut mendampingi. Ini artinya apa, berarti Sumbar, Aceh, begitu dekat di hati mereka. Sehingga ketika kampung kita dapat musibah, semuanya langsung turun mengerahkan segala kekuatan yang ada,” ujar Anton Permana Dt. Hitam, doktor lulusan Ilmu Pemerintahan STPDN ini kepada media di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Memang sempat beredar statement Kepala BNPB Suharyanto yang menyatakan bahwa musibah di Sumatera hanya “angker” di sosial media saja, makanya status bencananya belum dinaikkan menjadi bencana nasional. Namun tak lama waktu berselang, Letjen TNI Suharyanto selaku Kepala BNPB langsung meralat dan meminta maaf atas kekeliruan dan keterlambatan berita yang beliau dapatkan.

“Permintaan maaf jendral bintang tiga ini disampaikan secara jantan dan terbuka kepada masyarakat dan media. Sehingga, para netizen yang awalnya sempat marah akhirnya berbalik justru ikut memuji sikap “gantleman” dan sportif Kepala BNPB tersebut. Ini juga kita perlu apresiasi. Tidak ada maksud merendahkan atau menganggap remeh bencana alam yang menimpa Sumatera Barat, dan itu hendaknya kita maklumi,” kata Anton Permana Datuk Hitam.

Seperti diketahui, bencana banjir dan tanah longsor di sebahagian Pulau Sumatera saat ini, boleh dikatakan yang terparah. Dan yang menjadi sorotan publik serta pemerhati lingkungan hidup adalah kenyataan dan fakta, bagaimana muatan kayu gelondongan bekas penebangan hutan bertebaran, serta arus bah air berlumpur yang menggerus aliran sungai sampai ke muara. Ini adalah fakta tak terbantahkan bagaimana hutan-hutan telah ditebangi yang seharusnya menjadi paru paru dunia dan wilayah resapan air sudah begitu rusak parah. Dan akhirnya kembali yang menjadi korban adalah masyarakat dan lingkungan kita.

Anton Permana Datuak Hitam berharap Presiden Prabowo Subianto yang sedang gencarnya memberantas korupsi, baik itu dari eksploitasi tambang dan hutan, melihat hal ini dan memberlakukan penindakan tegas pula terhadap penebang hutan ini kepada siapapun itu tanpa pandang bulu.

Para penebang hutan ini harus diburu, karena ini adalah momentum yang tepat memberikan efek jera kepada mereka. Polisi dan TNI di semua wilayah ada dan tentu sudah tahu siapa pelaku dan beking dari penebangan hutan secara liar ini. Maka segera tangkap dan proses secara hukum dengan seberat-beratnya. Masyarakat pasti akan mendukung penuh langkah pemerintah dan aparat hukum dalam menjerat pelaku pembalakan liar ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *