sumbar.relasipublik.com // Tanah Datar
Di tengah situasi darurat yang masih menyelimuti wilayah bencana, Kejaksaan Negeri Tanah Datar tampil dengan peran yang jarang terlihat publik: menjadi bagian dari garda kemanusiaan. Selasa (2/12), Kepala Kejaksaan Negeri Tanah Datar Anggiat A. P. Pardede, SH, MH, memimpin langsung penyerahan bantuan di Posko Utama Penanganan Bencana Nagari Batu Taba, menegaskan bahwa lembaga penegak hukum pun dapat menjadi sandaran ketika masyarakat terpukul musibah.
Berbeda dari institusi yang biasanya hadir dengan kewenangan formal, kali ini Kejari datang membawa kepedulian kolektif. Seluruh bantuan dihimpun dari gotong royong internal—dari para pegawai hingga Ikatan Adhyaksa Dharmakarini. “Ini bentuk aspirasi dan kepedulian kami kepada masyarakat yang terdampak bencana,” ujar Anggiat, menandaskan bahwa aksi tersebut lahir dari inisiatif bersama, bukan seremoni institusi.
Bantuan yang disalurkan pun disusun berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah, terutama melalui informasi yang disampaikan Bupati, membuat Kejari mengutamakan barang-barang mendesak: selimut, kasur, air mineral, bahan makanan, hingga kebutuhan kebersihan. Pendekatan ini menegaskan bahwa bantuan bukan soal jumlah, tetapi akurasi terhadap kebutuhan para pengungsi.
Anggiat juga memastikan aksi kemanusiaan tidak berhenti pada satu hari penyaluran. Bantuan tambahan dari Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Pusat sudah dijadwalkan untuk disalurkan ke posko pada hari berikutnya. “Kami akan terus mendampingi proses pemulihan. Jika kebutuhan bertambah, bantuan pun akan kami tambah,” ungkapnya.
Kehadiran Kejaksaan Negeri Tanah Datar dalam penanganan bencana ini memperlihatkan transformasi peran lembaga negara. Mereka tidak hanya hadir ketika perkara harus diselesaikan, tetapi juga ketika masyarakat memerlukan solidaritas. Di saat banyak warga kehilangan rumah, rasa aman, bahkan arah hidup, langkah Kejari menjadi pengingat bahwa negara hadir melalui banyak pintu—termasuk pintu keadilan.
Respons cepat dan komitmen berkelanjutan ini menjadi energi tambahan bagi pemerintah daerah yang tengah berjibaku memulihkan kehidupan warga. Di medan bencana yang menuntut kerja lintas sektor, Kejari Tanah Datar memilih berada di garis terdepan, menunjukkan bahwa kemanusiaan tetap menjadi tugas bersama(d13)












