Kab Solok,relasipublik — Upaya pemulihan pascabanjir besar yang melanda Kabupaten Solok pada 27 November lalu terus dilakukan. Salah satu dampak paling mencolok terlihat di kawasan Danau Singkarak.
Sampah kayu, plastik, dan material bawaan banjir menumpuk di beberapa titik, mulai dari Dermaga Singkarak, Muaro Batang Muaro Pingai, hingga Muaro Batang Paninggahan. Kondisi itu tidak hanya mencederai keindahan danau, tetapi juga menimbulkan persoalan sanitasi bagi masyarakat di sekitarnya.
Sebagai respons cepat, Pemerintah Kabupaten Solok menggelar gotong royong massal pada Sabtu (6/12/2025). Lebih dari 1.000 orang terlibat dalam aksi pembersihan tersebut. Sekitar 5.000 anggota PGRI Kabupaten Solok dikerahkan untuk bekerja di kawasan permukiman dan pantai Muaro Pingai, sementara 500 aparatur sipil negara difokuskan pada pembersihan sepanjang pantai Dermaga Singkarak.
Kegiatan itu diawali dengan apel bersama yang dipimpin Wakil Bupati Solok, H. Candra. Dalam arahannya, ia menekankan bahwa tumpukan sampah yang mengambang dan menepi di kawasan danau telah mencapai ribuan kubik. “Material ini hanyut dari hulu saat banjir beberapa hari lalu. Sampah tersebut jelas mengganggu ekosistem danau serta menurunkan kualitas kebersihan permukaan air,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemulihan danau memiliki kaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam mengakses air untuk kebutuhan dasar seperti mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Di lokasi Dermaga Singkarak, gotong royong dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison. Ia juga didampingi Asisten I Zaitul Khlas, Asisten II Jefri, Asisten III Eva Nasri, Staf Ahli Bupati, Deni Prihatni serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok mengerahkan alat berat berupa badloader, truk pengangkut sampah, dan unit ShinShow untuk mempercepat penanganan. Setiap peserta juga dibekali kantong plastik untuk memungut sampah ringan yang berserakan di pinggiran danau.
Selama hampir empat jam, peserta gotong royong bekerja membersihkan pantai dan memindahkan tumpukan material banjir ke tempat penampungan.
Di Dermaga Singkarak, pembersihan menyisir seluruh area hingga tidak ada lagi sampah yang terlihat mengotori permukaan dan tepian danau.
Sekda Medison melakukan pengecekan lanjutan untuk memastikan seluruh sektor telah selesai dibersihkan.
Aksi gotong royong masif ini menjadi langkah awal dalam pemulihan kawasan Danau Singkarak pascabencana.
Pemerintah daerah berharap dukungan serupa dapat terus mengalir, terutama mengingat fungsi Danau Singkarak yang vital bagi ekosistem, pariwisata, dan kehidupan sosial masyarakat di sekitarnya.












