PADANGPANJANG,RELASIPUBLIK— Banyak anak-anak yang kehilangan sosok seorang ayah, bukan berarti akan terabaikan begitu saja.
“Anak yatim ini boleh saja kehilangan ayah kandungnya, namun ini tidak bisa kita abaikan begitu saja. Kita harus bisa menjadi bapak mereka yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasulullah. Kadang kita sering mengeluh, tapi kita tidak menyadari apa yang dirasakan anak yatim ini, hidup tanpa sosok ayah kandung. Kita harus bersyukur dengan apa yang sudah ada pada kita sekarang dan bisa membahagiakan orang tua, jangan sampai orang tua sudah meninggal baru kita menyesal,” tutur Angga Johan Saputra.
Angga yang merupakan pendiri Yayasan Republik Sosial (Repsol) dan juga seorang motivator, trainer anak yatim, author, dan consultant itu, memberikan motivasi dan semangat untuk anak yatim yang ada di Kota Padang Panjang, Batipuh dan X Koto dalam acara Yatim Fest, di Islamic Center, Senin (27/9).
Acara Yatim Fest yang bekerja sama dengan komunitas alumni Pola Pertolongan Allah (PPA) Kota Padang Panjang, diikuti 100 anak yatim yang belum baligh. Dengan tema Menjemput Pertolongan Allah dengan Doa Anak Yatim “Tanda Hati Rindu”.
PPA juga terus melaksanakan acara dengan sasaran anak yatim, untuk memberikan santunan kepada mereka, seperti buka bersama dengan anak yatim, dan akan mengadakan Yatim Village ke depannya.
“Tujuan kita mengadakan Yatim Fest, selama ini anak-anak ini tidak ada merasakan sosok seorang ayah di dalam keluarganya. Maka kita adakanlah acara ini dengan seorang motivator seperti Angga, untuk menjadikannya sosok seorang ayah dalam kehidupan anak-anak yatim ini. Walaupun hanya sebentar, tapi kita berharap ini bisa menjadi sangat berkesan oleh anak yatim kita ini,” ujar Weni, alumni PPA kepada Kominfo.
Anak yatim yang didampingi ibu mereka, tampak semangat dalam mengikuti rangkaian acara tersebut. Tanpa sosok seorang ayah, namun mereka terus memiliki semangat untuk melanjutkan dan mengganti peran ayah untuk keluarganya.
Dalam acara tersebut, Angga menjadikan dirinya sebagai sosok seorang ayah yang bisa memberikan motivasi, bergurau dan tertawa bersama. Ia juga memberikan reward kepada anak-anak yang memiliki respon cepat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkannya.
Di penghujung acara anak yatim dibekali dengan goodie bag yang berisikan alat-alat shalat dengan harapan anak yatim menjadi soleh dan solehah. Mereka juga makan durian bersama.(sh***)