1937 ANTARA didirikan oleh nama-nama besar di dunia jurnalis dan komukasi publik, satu di antaranya H Adam Malik dan kawan-kawan.
Darah pers perjuang mengalir kencang, dari literasi didapat, tenyata:
Kantor Berita Antara didirikan pada 13 Desember 1937 oleh beberapa orang Indonesia yang tidak puas dengan pemberitaan peristiwa di Hindia Belanda yang dibuat oleh kantor berita Aneta. Pendiri Antara antara lain ¹ ²:
– Albert Manumpak Sipahutar: Wartawan muda yang memiliki gagasan mendirikan kantor berita Indonesia
– Soemanang: Mahasiswa ilmu hukum yang merasa tidak puas dengan pemberitaan Aneta
– Adam Malik: Wartawan yang menjadi wakil direktur pertama Antara
– Pandu Kartawiguna: Salah satu pendiri Antara yang berperan penting dalam sejarah kantor berita ini
Mereka mendirikan NV Kantor Berita Antara untuk menyebarluaskan informasi yang akurat dan penting ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional. Seiring waktu, Antara berkembang menjadi badan usaha milik negara yang berperan sebagai kantor berita nasional Indonesia ¹.
Perkembangan Antara
– Pra-kemerdekaan: Antara awalnya menerbitkan buletin dengan nama “Buletin Antara” dan memiliki kantor di Jl. Pos No. 57.
– Pasca-kemerdekaan: Antara memindahkan kantornya ke Yogyakarta pada 1946 dan kembali ke Jakarta pada 1949.
– Perubahan status: Pada 1962, pemerintah mengambil alih NV Kantor Berita Antara dan mengubahnya menjadi lembaga pemerintah. Pada 2007, status Antara diubah menjadi perusahaan umum (Perum).
Hari ini, Antara menjadi salah satu kantor berita terkemuka di Indonesia, dengan kerja sama internasional yang luas dan layanan berita yang akurat dan cepat.
ANTARA awalnya menjadi penyiar semangat merdeka lewat goresan jurnalis nya waktu itu, meski waktu berdiri namanya tidak ANTARA, tapi andil jurnalis nya mampu membakar negeri terjajah untuk lepas dari belenggu penjajah.
Masa awal-awal merdeka, ANTARA tetap komit sebagai media pejuang, sehingga itu dipastikan darah juang tak lepas dari lembaga berita ini, sampai negara memutuskan ANTARA sebagai Kantor Berita Negara.
Dalam perjalanan ke kinian, mulai generasi boombers hingga milenial bahkan Gen Z sekarang ANTARA tetap mempertahankan DNA sebagai media pejuang.
Kekinian dan kedepan, di era psywar media, ANTARA tetap kukuh menjadi ‘buzzer’ negara.
Lembaga yang berada di Kementerian BUMN ini tetap kukuh dengan DNA sebagai pers dan media pejuang.
Sangat tidak mungkin ANTARA ikut menyerang program dan kebijakan negara, sehingga itu cirkle media ini sering dianggap unik oleh publik pembacanya.
ANTARA dengan tagline berita dari sumbernya tidak bisa dikatakan jurnalis ikut-ikutan trend media, dia berdiri tegak bekerja memberitakan kebijakan negara yang dijalankan oleh presiden tanpa mengangkangi kaidah kaidah jurnalistik.
Ada kebanggaan di ANTARA yaitu sejak 1937 hingga kini dan nanti ANTARA adalah satu-satunya Kantor Berita Resmi Negara Republik Indonesia, ingat tidak.semua negara di dunia memiliki kantor berita resmi.
Memang diserupsi media mrngalami gonjang-ganjing, kompetitor media kini sampai nanti tidak hanya media pers lagi, tapi media sosial memanfaatkan transformasi global, itu bertubi-tubi mengusik bahkan menyerang kesinambungan media pers, termasuk ANTARA, sudah tidak terhirung lagi berapa banyak media pers gulung tikar dan media televisi yang me-layoff programnya.
ANTARA kekinian bagaimana, menyerahkah? dengan desakan deras era transformasi digital, atau menggeser fatsum dari nilai nilai ANTARA yang memayungi lebih 500 crew nya.
Pasti jawabannya tidak, ANTARA harus merenangi bankan menyelami asin nya laut kelam dunia jurnalistik kekinia, yang pasti era transformasi digital itu sebuah keniscayaan, dia harus menjadi alat bagi keluarga besar ANTARA untuk tetap eksis dengan kokoh mempertahankan DNA sebagai media dan pers pejuang, ANTARA harus terdepan menyajikan informasi negara dengan racikan ala ANTARA.
Berita dari sumber asli, tentu ANTARA tinggal meramu informasi disanjikan untuk enak dibaca memenuhi kebutuhan publik akan informasi negara, harus kuat memanfaakan ruang media sosial untuk memviralkan informasi negara.
ANTARA sebagai BUMN tidak ‘an sich’ provite oriented, ada tujuan mulai dari kerja kerja ANTARA yaitu menyajikan semua program pemerintah secara optimal ke publik dengan tidak meninggalkan praktek jurnalistik secara harfiah berlaku, yaitu keberimbangan berita, dan memuat fakta serta tidak mencampur adukan opini dengan fakta.
Goresan kata bersambung menjadi kalimat dan menjadi berita adalah kepiwaian hebat dari ratusan crew ANTARA se Indonesia yang memilik 30 lebih kantor biro se Indonesia dan beberapa negara lain di dunia, publik pun bisa menikmati berita di berbagai platfrom milik ANTARA, seperti antara lain ada antaranews.com, AntaraTV, Antara Foto dan lain nya, semua itu diracik sebagai karya jurnalistik dari Jalan Antara Pasar Baru Jakarta Pusat, gedung berlabel heritage atau cagar budaya, sehingga nya ANTARA sebagai kantor berita negara dengan visi misi dan tujuan khusus harus menjadi perusahaan milik nrlegara yang bertanggungjawab langsung kepada penguasa tertinggi informasi negara yaitu Presiden Republik Indonesia.
Beda ANTARA dengan saluran resmi akun publikasi lembaga negara baik tingkat pusat maupun daerah, yaitu berita dua arah tidak monoton satu arah seperti tersaji di website resmi kementerian, lembaga negara dan lembaga pemerintahan di daerah se Indonesia.
Ada news Publick Service Obligation (PSO) ada Non PSO, ada life style ada review ANTARA Tempoe Doeloe, itu disajikan secara garing dan mudah diakses lewat jari jari publik, tanpa agenda setting pihak-pihak tertentu, selain agenda setting negara yang mengutamakan kepentingan publik se republik.
Ayo back to ANTARA yang penyajian karya jurnalistiknya, seperti tidak lakang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan.
Salam Antara, tetap eksis di tengah krisis media kontemporer yang melanda dunia. (opini)
Penulis:
Adrian Tuswandi
Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA