Relasi Publik , Jakarta- Bukti komitmen dalam memberikan perlindungan kesehatan untuk masyarakat, Pemko Sawahlunto telah berhasil mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC).
Komitmen perlindungan kesehatan pada masyarakat itu dilaksanakan Pemko Sawahlunto melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dimana terhitung sampai Maret 2023 ini sudah 99,68 persen penduduk Sawahlunto yang terdaftar menjadi peserta JKN.
Atas komitmen dan pencapaian UHC itu, pemerintah pusat memberikan apresiasi kepada Pemko Sawahlunto dengan menyerahkan ‘UHC Award 2023’.
Penghargaan ‘UHC Award 2023’ itu diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Walikota Sawahlunto Deri Asta, di Jakarta, pada Selasa 14 Maret 2023. Penyerahan itu juga disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solok Neri Eka Putri menyebut terhitung sejak Tahun 2018 sampai 2023, penduduk Sawahlunto yang terdaftar menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah mencapai 67.127 jiwa.
“Total jumlah penduduk Sawahlunto adalah 67.344 jiwa. Sudah terdaftar sebagai peserta JKN sebanyak 67.127 jiwa, artinya secara persentase sudah mencapai 99,68 persen,” kata Neri.
Artinya , sudah hampir seluruh penduduk Sawahlunto memiliki payung perlindungan yang legal dalam mengakses pelayanan pada fasilitas-fasilitas kesehatan yang menjadi mitra program JKN.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Pemko Sawahlunto dalam mendukung tersedianya akses pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu tanpa hambatan finansial, baik dalam pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif untuk masyarakat,” kata Neri.
Walikota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan Pemko Sawahlunto terus berkomitmen memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat, seperti yang sudah dibunyikan dalam misi Pemko yaitu ; meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan memberikan jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat.
“Kita tidak ingin ada masyarakat Sawahlunto yang kalau sakit tidak bisa ke Puskesmas tidak bisa ke Rumah Sakit karena takut tidak bisa membayar biayanya. Untuk itulah kita masukkan masyarakat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga dapat mengakses pelayanan kesehatan tanpa biaya,” kata Deri
Maka sebagai wujud komitmen tersebut, Pemko Sawahlunto dikatakan Wali Kota Deri Asta telah membayarkan premi kepesertaan JKN masyarakat tersebut, dimana setiap tahunnya dialokasikan dari APBD sebesar kurang lebih 12 miliar.
Kepala Bidang Pelayanan, Promosi dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) Kota Sawahlunto Ranu Vera Mardianti menjelaskan bahwa Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD untuk JKN di Sawahlunto berjumlah 31.279 jiwa.
“PBI APBD ini terdiri dari Jaminan Kesehatan (Jamkes) Sumbar Sakato dan Jamkes Kota Sawahlunto. Dimana untuk Jamkes Sumbar Sakato merupakan sharing (berbagi) dana dengan APBD Provinsi Sumbar sebesar 20 persen dan 80 persen dari APBD Kota Sawahlunto, sedangkan untuk Jamkes Kota Sawahlunto dibayarkan penuh seratus persen dari APBD Sawahlunto,” ujar Vera(d13/pkp)