PADANG,RELASIPUBLIK- Kepulangan Habib Rizieq Shihab menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat, karena terjadinya pengumpulan masa, dan bisa menimbulkan penyebaran covid-19 lebih meluas.
Salah satu tokoh umat yang juga ketua Halakal Dzikir Sumatera Barat, Boy Lestari Dt. Palindih melihat, lebih banyak mudarat daripada manfaatnya kerumunan masa dalam kegiatan HR.
“HR itu boleh mengatakan turban nabi, tapi dia bukan nabi yang semua prilakunya dibenarkan, bahkan mengagungkannya layak seorang nabi, jelas merupakan sebuah kesalahan bagi umat, dalam agama tidak boleh terlalu mengagungkan orang berlebihan, hanya Allah SWT dan Rasullullah yang boleh diagungkan dari zahi maupun batin umat,” tegas Boy Lestari, yang kerap disapa Buya Boy, Sabtu (21/11/2020).
Buya Boy Lestari juga menegaskan, pengerahan masa dan berkerumun saat pandemi sesuatu yang sangat dilarang dalam agama, karena lebih besar mudarat dibandingkan manfaatnya.
Jika kumpulan massa tersebut menyebabkan semakin menyebarnya virus Corona, maka sama halnya kita tidak menyayangi orang lain,sementara Islam ini ada untuk Rahmat sekalian alam, dimana membawa kesejukan serta obat bagi siapa saja mahluk di muka bumi Allah.
Islam juga sangat melarang adanya pengrusakan dimuka bumi Allah, dalam Alqur”an dinyatakan tegas dan tegas untuk hal tersebut.
Boy Lestari juga menilai, adanya pengrusakan diberbagai tempat oleh kelompok massa yang menamakan diri FPI merupakan pelanggaran atas perintah Allah, dan juga aturan negara kesatuan Republik Indonesia.
“Islam itu sejuk dan menyejukkan siapa saja, tidak kasar apa lagi arogan, Islam tidak pernah mengajak perang apalagi mengagap remeh pimpinan negara, Islam itu damai dan pemaaf, kalau ada yang mengatakan ia pengikut Rasul tapi arogan, kasar, sok jagoan,nantangi orang, menyalahkan orang, dan sebagainya, itu tidak benar karena ajaran Rasul bukan seperti itu,” tegas Buya Boy lagi.
Ia juga berharap pada pemerintah, agar bisa menertibkan organisasi mengatasnamakan agama, tapi praktiknya berlawanan dengan sesungguhnya, karena dapat merusak hubungan berbangsa dan bernegara.
Selain itu, Boy Lestari meminta agar pihak berkompeten dapat memeriksa kasus perusakan yang terjadi di bandara ketika terjadi kerumunan massa dan juga tetap memperoses pelanggaran protokol kesehatan, karena kalau dibiarkan lebih banyak mudaratnya dari manfaatnya.(932)