Sumbar,relasipublik – Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina, menyampaikan pentingnya transformasi total bagi BUMN asuransi untuk menjadi pemain utama yang sehat, untung, dan berdaya saing global. Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), PT ASABRI (Persero), dan PT TASPEN (Persero) pada Selasa, 1 Juli 2025.
Dalam rapat tersebut, Hj. Nevi menyoroti lonjakan laba PT Indonesia Re yang mencapai Rp143 miliar pada tahun 2024, meningkat 511% dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa Indonesia Re perlu lebih agresif menembus pasar global, bukan hanya fokus di dalam negeri. Menurutnya, strategi yang solid dan roadmap yang realistis untuk ekspansi internasional harus segera dituntaskan.
“Kita tidak ingin Indonesia Re hanya kuat di dalam negeri. Kami mendorong Indonesia Re untuk menjadi pemain global, memperkuat reputasi Indonesia di industri reasuransi internasional,” tegasnya.
Namun, politisi PKS ini juga mengingatkan adanya penurunan rating Indonesia Re dari AA(idn) menjadi A-(idn) dan absennya rating internasional. Menurutnya, ini sinyal serius yang dapat menghambat kemitraan global dan menaikkan biaya permodalan. Karenanya, ia menuntut perbaikan tata kelola, peningkatan permodalan, dan penguatan kinerja operasional agar rating bisa kembali naik.
Sementara itu, terkait PT ASABRI, Legislator asal Sumbar II ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat atas penyertaan modal negara (PMN) yang diberikan. Ia mengingatkan bahwa ASABRI masih memiliki luka lama akibat skandal korupsi dengan kerugian negara mencapai Rp22,78 triliun.
“Saya mengingatkan, bahwa PMN tidak boleh hanya menjadi tambal sulam tanpa reformasi nyata. Kami mendesak ASABRI untuk melaporkan secara transparan seluruh penggunaan PMN, progres perbaikan tata kelola, serta realisasi investasi dan manajemen risiko. Publik perlu diyakinkan bahwa uang negara benar-benar digunakan untuk memperbaiki fundamental keuangan, bukan sekadar menutup lubang lama,” ujarnya.
Hj. Nevi juga memberikan sorotan kepada PT TASPEN yang tengah menghadapi tekanan demografis dan tuntutan layanan digital. Ia meminta TASPEN menyusun strategi yang inovatif untuk meningkatkan jumlah peserta, menjaga kepuasan pensiunan, serta memastikan layanan digital seperti aplikasi Andal by TASPEN benar-benar efektif, aman, dan ramah bagi seluruh peserta, termasuk di daerah terpencil.
“Kami ingin pastikan bahwa digitalisasi bukan hanya slogan. Taspen harus benar-benar menjamin keamanan data peserta, transparansi, dan integritas tata kelola,” tegasnya.
Di dalam dialog rapat, Hj. Nevi juga mengingatkan seluruh BUMN asuransi tersebut untuk menjalankan reformasi yang menyeluruh dan terukur. Ia menekankan bahwa kepercayaan publik harus dipulihkan sepenuhnya.
“BUMN asuransi ini harus jadi contoh. Sehat, untung, profesional, dan mampu bersaing dengan asuransi swasta global. Hanya dengan cara itu kepercayaan rakyat bisa kembali pulih sepenuhnya,” pungkas Nevi Zuairina.