Berita UtamaNasional

BUMN Berjibaku di Lokasi Banjir Danantara Segera Bangun 15.000 Unit Huntara

20
×

BUMN Berjibaku di Lokasi Banjir Danantara Segera Bangun 15.000 Unit Huntara

Sebarkan artikel ini
COO Danantara Dony Oskaria berdialog dengan korban banjir dan menghibur anak-anak di Aceh Tamiang. (foto danantara)

Aceh Tamiang,relasipublik – Danantara Indonesia dan BP BUMN akan membangun 15.000 unit hunian sementara (huntara). Ini, dimaksudkan agar pengungsi bisa merasa di rumah sendiri, meski belum sempurna.

Huntara mendesak terutama jika melihat kondisi balita dan anak- anak yang tak mungkin lagi hidup di tenda. Seorang ibu di Tamiang, curhat soal anaknya yang mulai baruk. Debu beterbangan dimana-mana, terutama di sekitaran jalan raya. Anak merupakan kelompok paling tentan ketika musibah terjadi. Itulah sebabnya Danantara juga mendrop perlengkapan bayi dan pqkaian anak-anak. Obat-obatan untuk semua kalangan juga dikirim.

“Kita bangun 15 ribu, segera,” kata COO Danantara, Dony Oskaria di Medan, Sabtu (20/12)

Dua hari lalu, Dony menelurusi Aceh Tamiang, bertemu korba, bupati dan para ulama serta masyarakat luas.

“BUMN milik rakyat Indonesia. Setiap kali rakyat membutuhkan, kehadiran BUMN bukanlah pilihan, melainkan kewajiban. Sejak awal terjadinya bencana, kami menegaskan, kehadiran BUMN bukan sekadar pelengkap, melainkan merupakan bentuk tanggung jawab sebagai perusahaan milik negara,” ujar Kepala BP BUMN di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Jumat (19/12) Dony Oskaria.

Pernyataan itu, sebelumnya telah disampaikan di hadapan lebih 1.000 relawan BUMN yang diterjunkan ke lapangan.

Ia menyebutkan,
pihaknya terlebih dahulu memetakan kebutuhan masyarakat. Kemudian berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait. “Dengan demikian, bantuan yang disalurkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat di lapangan.”

Setelah masa tanggap darurag, pengungsi memang memerlukan huntap. Sekarang beberapa lokasi sudah ditinjau untuk huntara.

Pembangunan huntara dilukan dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah dan instansi terkait, dengan mengedepankan aspek keselamatan, kelayakan huni, dan kebutuhan masyarakat di lapangan. Di Halaman depan BSI Aceh Tamiang, kantor PLN dan di RSUD, Dony bertemu para korban. Emak-emak di sana, meminta agar huntara lekas sajalah dibangun, karena sudah tidak kuat kena angin malam.

Huntara setelah musibah mutlak sebab tak mungkin korban berbulan-bulan di tenda. Sehabis huntara, pemerintah akan membangun hunian tetap (huntap). Masa selanjutnya melanjutkan pemulihan ekonomi

Menurut pengamatan Dony yang seharian di Aceh Tamiang, BUMN ternyata benar-benar hadir, meski kerja masih banyak. Dan, memang PLN misalnya tak hanya menyambungkan jaringan kembali namun juga ikut mwmbersihkan rumah ibadah. BSI menjadi posko dan tak henti pula menyalurkan bantuan. Iring-iringan truk Danantara tampak saja melaju di sana.
Seorang sopir dari Medan menyebut, ia hampir tiap hari ke Tamiang dan tergugah atas apa yang dilakukan Dony. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *