PAINAN, RELASI PUBLIK – Hari Kemerdekaan Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut 78 tahun yang lalu kemerdekaan Indonesia diproklamirkan.
Sejak momen tersebut, sampai saat ini setiap tanggal 17 Agustus selalu diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Uporia Hari Kemerdekaan Tanggal 17 Agustus 1923 ini sangat dinikmati/dirasakan oleh anak bangsa di Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumatera Barat yang ditandai dengan pengibaran bedera merah putih di rumahnya masing-masing.
Kemudian, mengadakan berbagai perlombaan dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan 17 Agustus dengan melibatkan seluruh warga mulai dari tingkat nagari/desa, Kecamatan dan Kabupaten, serta di masing-masing OPD lingkup Pemerintah Daerah.
Agenda Peringatan Hari Kemerdekaan Ke 78 Tahun 2023 di Tingkat Kabupaten Pesisir Selatan, secara resmi mulai dari pengukuhan 76 pelajar menjadi Pasukan Pengibar Bedera (Paskibra) tahun 2023 oleh Bupati Rusma Yul Anwar, dalam upacara pengukuhan yang digelar di Auditorium Painan Convention Centre (PCC), Jalan Agus Painan, Selasa, tanggal 15 Agustua 2023.
Anggota Paskibra tersebut berasal dari 15 Kecamatan di Pesisir Selatan. Kemudian, dilanjutkan dengan Sidang Paripurna Istimewa Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual, Rabu, Tanggal 16 Agustus 2023, di Ruang Sidang DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Jalan H Agus Salim Painan. Puncanya, adalah Pengibaran Bendera Merah Putih dan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dilaksanakan dalam Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indoensia 17 Agustus 2023, yang di Stadion Utama, H. Ilyas Yakub Painan Kabupaten Pesisir Selatan.
Upacara Pengukuhan Paskibara Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2023, dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu wajib nasional “Mengheningkan Cipta”, karya T Parawit. Lagu ‘Mengheningkan Cipta’ adalah lagu nasional yang wajib dinyanyikan dalam rangkaian upacara bendera selain lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’.
Hal ini bertujuan sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang sudah memperjuangkan dan telah gugur untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.
Dalam Pengatar Pengukuhaan, yang dibacakan oleh Pembina Purna Paskibraka Kabupaten Pesisir Selatan tersebut diselipkan pesan dan rasa syukur kepada Yang Khaliq atas ridhoNya sehingga adik-adik calon pengibar bendera pusaka ini bisa sampai ketahap pengukuhan. Dan, ia berpesan kepada adik-adik Paskibraka agar lebih mengenal jati dirinya sebagai generasi penerus bangsa, dan dituntut untuk bersikap dan berprilaku sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut, Purna Paskibraka tersebut menuturkan, Pengukuhan ini bermakna bahwa Paskibraka itu berjiwa kesatria, satunya perkataan dengan perbutan, bertanggung jawab, rela berkorban untuk Ibu Pertiwi, yakni sebagai perwujudan tanah air Indonesia.
Tak bisa dipungkiri. Tengoklah sejarah perjuangan bangsa kita. Bergelimangan darah dan air mata. Ribuan jiwa dan jasat yang terkapar untuk membela bendera pusaka Sang Merah Putih. Pengorbanan demi pengorbanan. Perjuangan demi perjuangan, untuk apa? Perjuangan untuk siapa? Kemerdekaan! Perjuangan untuk mencapai Cita-cita Proklamasi, kesejahteraan untuk seluruh rakyat, harkat manusia. Namun, perlu di ingat. Kerja belum selesai. Di depan, lahan luas terbentang luas menanti sentuhan tangan-tangan terpuji. Itulah, kalimat pengantar pengukuhan Paskibraka tersebut. Sebagai wujudknya maka mereka diminta untuk mengucapkan ikrar.**